6 Transfer Terburuk Dunia Sepak Bola Sepanjang Masa

Pemain-pemain ini bukti kegagalan transfer.

oleh Antonius Hermanto diperbarui 09 Jul 2015, 07:02 WIB
Andriy Shevchenko saat berkostum Chelsea (Ned Dishman / GETTY IMAGES NORTH AMERICA / AFP)

Liputan6.com, Jakarta - Bursa transfer musim panas 2015 sudah dibuka. Beberapa klub sudah berhasil menggaet pemain incarannya, bahkan ada juga yang sudah mendapatkannya.

Salah satu transfer yang cukup menghebohkan adalah kepindahan Petr Cech dari Chelsea ke Arsenal. The Gunners memboyong pria asal Republik Ceko itu dengan harga sebesar Rp 230 miliar.

Sementara itu, Chelsea resmi mendatangkan Radamel Falcao dengan status pinjaman untuk durasi satu musim. Manajer The Blues, Jose Mourinho, memegang tantangan besar untuk mengembalikan ketajaman penyerang asal Kolombia itu setelah gagal bersinar di Manchester United.

Akan tetapi banyak transfer yang tidak berjalan semestinya. Pasalnya banyak pemain yang sulit beradaptasi bersama klub barunya tersebut.

Tentu Anda ingat performa Fernando Torres saat memilih bergabung dengan Chelsea dari Liverpool? Ia menjadi penyerang pesakitan yang kesulitan mencetak gol meski sudah mendapat peluang.

Untuk lebih jelasnya berikut 5 transfer terburuk sepanjang masa:


Chelsea

Chelsea's Andriy Shevchenko appears during a Premeirship game against Manchester City at Stamford Bridge, London, 20 August 2006. Chelsea won 3-0. AFP PHOTO / JOHN D MCHUGH

1. Andriy Shevchenko

Andriy Shevchenko pernah memegang status sebagai pemain termahal Liga Inggris saat direkrut Chelsea dari AC Milan pada 2006. The Blues harus mengeluarkan dana sebesar 30,8 juta pounds atau Rp 633 miliar bagi pria asal Ukraina tersebut.

Akan tetapi kesuksesan Shevchenko di Milan tidak mengikutinya ke Liga Inggris. Bersama Chelsea ia hanya menjadi pelapis bagi Didier Drogba. Bahkan ia hanya tampil 51 kali dan mencetak 14 gol bagi The Blues di semua kompetisi.


Liverpool

El Hadji Diouf (Thisisanfield)

2. El Hadji Diouf

Performa El Hadji Diouf menanjak saat membela Senegal di Piala Dunia 2002. Padahal saat masih membela RC Lens, Diouf hanya mampu mencetak 18 gol dari 54 penampilan.

Akhirnya Liverpool kepincut merekrut Diouf dengan mahar sebesar 10 juta pounds atau Rp 205 miliar. Namun performanya jauh dari yang diharapkan.

Diouf hanya mampu mencetak enam gol dari 80 laga bersama Liverpool. Hingga akhirnya pada 2005, ia dilepas ke Bolton Wanderers.


Manchester United

3. Bebe

Manajer top seperti Sir Alex Ferguson pun bisa melakukan kesalahan di bursa transfer. Bagaimana tidak, ia rela menggelontorkan dana sebesar 7,4 juta pounds atau Rp 152 miliar untuk remaja Portugal, Bebe, pada 2010 lalu.

Di musim pertamanya, Bebe hanya mendapat kepercayaan tampil sebanyak tujuh kali. Ia hanya mampu mencetak dua gol bagi The Red Devils.

Akhirnya MU meminjamkan Bebe ke tiga klub berbeda dalam tiga musim. Pada 2014, Bebe dilepas dengan banderol 3 juta euro atau Rp 44 miliar ke Benfica.


Chelsea

Adrian Mutu (Kaizermagazine)

4. Adrian Mutu

Penyerang Romania, Adrian Mutu, tampil menjanjikan pada tiga laga awal bersama Chelsea. Ia sukses menceploskan empat gol dari tiga pertandingan awal The Blues.

Akan tetapi pria yang dibeli seharga 22,5 juta euro Rp 331 miliar dari Parma tersebut banyak tersandung kasus. Dari obat-obatan terlarang hingga perseteruannya dengan manajer Jose Mourinho. Akibatnya performanya menurun drastis seiring berjalannya waktu.


Chelsea

Fernando Torres dan Jose Mourinho (fourfourtwo.com)

5. Fernando Torres

Chelsea kembali melakukan kesalahan transfer pada 2010/2011. Mereka mendatangkan Fernando Torres dari Liverpool dengan harga fantastis, yakni 58,5 juta euro atau Rp 862 miliar.

Akan tetapi performa Torres merosot tajam. Ia hanya mampu mencetak satu gol di setengah musim pertamanya bersama The Blues. Bahkan ia gagal mengisi skuat utama The Blues hingga akhirnya dilepas ke AC Milan pada 2014/2015.


Liverpool

Aksi striker Liverpool Andy Carroll ketika melawan Valencia dalam pertandingan pramusim di Anfield, Liverpool, 6 Agustus 2011. AFP PHOTO/PAUL ELLIS

6. Andy Carroll

Liverpool pernah menaruh harapan besar pada Andy Carroll di musim 2011 lalu. Tidak tanggung-tanggung, uang sebesar 30 juta pounds atau Rp 617 miliar dikeluarkan The Reds untuk memboyong Carroll dari Newcastle United.

Akan tetapi nasib sial menimpa pria asal Inggris tersebut. Bersama The Reds ia gagal menunjukkan performa terbaiknya. Total ia hanya mampu mencetak enam gol di Liga Premier sepanjang kariernya bersama The Reds.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya