Liputan6.com, Denpasar - Ibu angkat Engeline alias Angeline, Margriet Megawe, dikonfrontasi keterangannya dengan Agus dan 2 saksi yang indekos di rumahnya, Rahmat Handono serta Susiani. Margriet juga dikonfrontasi dengan warga negara Australia yang mengaku diperas kakak angkat Angeline, Yvonne, yakni Christopher Burns.
Penasihat hukum Agus Tay Hamba May, Haposan Sihombing, mengatakan kliennya diperiksa selama 2 jam oleh penyidik Polresta Denpasar. Ada 22 pernyataan Agus yang dikonfrontasi dengan Margriet.
"Klien kami dikonfrontasi keterangannya dengan Margriet selama 2 jam dengan 22 pertanyaan," kata Haposan usai keluar dari gedung Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Bali, Rabu (8/7/2015).
Menurut dia, kliennya menjawab semua pertanyaan yang diajukan oleh penyidik. Namun, Margriet kembali tidak kooperatif dalam pemeriksaan. Margriet selalu menjawab pertanyaan penyidik dengan kalimat "Tidak tahu."
"Klien kami menjawab semua pertanyaan penyidik. Kalau untuk Margriet dia hanya menjawab pertanyaan penyidik dengan jawaban 'tidak tahu' dan 'tidak mau menanggapi'," ungkap Haposan.
Sebelumnya, Christopher, pria asal Sydney, Australia, muncul di Polda Bali. Dia mengaku diperas oleh Yvonne, anak kandung Margriet Megawe. Dia dihadirkan untuk memberikan keterangan sebagai saksi pembunuhan bocah malang Angeline kepada penyidik Polresta Denpasar hari ini.
Christopher mengaku mengenal Yvonne lewat Facebook dan belum pernah sekalipun bertemu dengan kakak angkat Angeline tersebut.
Sebelumnya, dia sempat membantu menggalang dana dari teman-temannya di Australia untuk membantu menebus Angeline yang sebelum ditemukan tewas bocah itu dikabarkan hilang diculik seseorang di Banyuwangi, Jawa Timur.
Christopher mengaku merasa terpanggil untuk membantu Angeline. Dia mengaku mendapatkan SMS terusan dari Yvonne yang berisi kabar penculikan Angeline. Chris mengklaim, hanya meneruskan pesan SMS dari penculik Angeline.
"Aku kenal Yvonne melalui Facebook. Yvonne pernah mengirimkan nomor rekening penculik melalui SMS," kata Christopher di Mapolda, Bali, Rabu. (Bob/Sss)
Advertisement