Genjot Proyek Listrik, Pertamina Tak Berniat Saingi PLN

Pertamina ikut berpartisipasi dalam proyek kelistrikan 35 ribu MW yang dicanangkan Presiden Jokowi.

oleh Nurseffi Dwi Wahyuni diperbarui 09 Jul 2015, 08:12 WIB
PLTP Karaha merupakan salah satu total project panas bumi Pertamina mulai hulu hingga transmisi dan dijadwalkan mengalirkan listrik ke PLN pada akhir 2016. (REUTERS/Beawiharta)

Liputan6.com, Jakarta - PT Pertamina (Persero) akan ikut berpartisipasi dalam proyek pembangunan pembangkit listrik dengan kapasitas 35 ribu megawatt (MW) yang dicanangkan Presiden Joko Widodo (Jokowi).

"Proyek 35 ribu MW merupakan peluang emas bagi Pertamina," kata Direktur Energi Baru Terbarukan (EBT) Pertamina Yenni Andayani di Jakarta, Rabu (8/7/2015) malam.

Yenny mengaku perseroan akan mengikuti tender  proyek pembangunan pembangkit listrikdengan skema independent power producer (IPP) yang digelar PT PLN (Persero).

Sejumlah proyek pembangkit listrik berbahan bakar gas (PLTG) menjadi incaran Pertamina.  Sekadar informasi, dari total proyek 35 MW sebanyak 11-12 GW merupakan proyek PLTG.

Jika merujuk data milik Pertamina, proyek-proyek yang jadi incaran perseroan di antaranya IPP Riau 250 MW, IPP Kawasan Industri Medan (KIM) 250 MW, IPP Bojonegara 2x1.000 MW, IPP Bangka Peaker 100 MW, IPP Java 1 2x800 MW, IPP Java Bali 3 kapasitas 500 MW dan IPP Java 3 dengan kapasitas 800 MW.

"Rencananya kami akan ikut tender yang digelar PLN," tutur dia.

Tak hanya itu, Pertamina berencana membangun pembangkit listrik dari energi terbarukan dengan total kapasitas 1,13 gigawatt (GW) sampai 2019.
 
Proyek itu terdiri dari proyek pembangkit listrik panas bumi (PLTP) 907 MW, mini dan mikro hydro 45 MW, energi biomassa 50 MW, energi surya 60 MW, energi angin 60 MW serta energi laut 3 MW.

"Target 1,13 GW untuk listrik dari EBT bertumpu pada geothermal," terangnya.

Meski gencar membangun proyek listrik, Yenny menegaskan perseroan tak berniat menyaingi PLN. Menurut dia, langkah yang dilakukan perseroan untuk mendukung program pemerintah dengan memanfaatkan fasilitas yang ada dan akan dibangun Pertamina.

"Kami berpartisipasi bukan untuk jadi PLN kedua. Pertamina itu kan sekarang perusahaan energi jadi tidak masalah kalau masuk ke power," tegas dia.(Ndw/Ahm)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya