Liputan6.com, Vietnam - Dua puluh orang perempuan yang sedang berenang di taman air Ha Noi, Vietnam diserang dan dilecehkan secara seksual oleh ribuan pria yang tiba-tiba mengerumuni tempat itu. Meski menangis dan berteriak minta tolong, pria-pria itu tidak menggubris sama sekali.
Setiap melihat perempuan yang sedang asyik bercengkrama di dalam air, pria-pria itu menyerangnya dengan menyiprati dengan air kolam ke mukanya, menenggelamkan kepala perempuan itu ke dalam air, sampai yang paling parah ada yang menyiprati spermanya.
Advertisement
Masing-masing perempuan yang menjadi korban pun menulis peristiwa yang tidak mengenakkan itu di akun Facebook pribadinya.
#1 . Ketika sedang asyik berenang, kami mendengar kericuhan di bagian belakang. Begitu menoleh, kami melihat ratusan anak laki-laki memadati kolam renang, menjerit, dan menghampiri kami bertiga. Saya kaget dan tersedak air. Banyak lengan yang tiba-tiba mendorong kepalaku ke bawah. Saya merasa payudara dan area pribadi saya ditarik dan digaruk dengan cara yang menyakitkan. Bokong saya juga diraba. Saya hampir kehabisan napas saat kepala saya ditenggalamkan. Tiba-tiba ada yang menarik rambut saya, mengambil tangan saya, dan membantu saya keluar dari kolam renang. Saya batuk sangat keras, bahkan tidak menyadari hampir telanjang.
#2 Kakak saya pergi bersama teman-temannya. Ketika kembali, mereka pun menangis. Leher, bahu, dan paha mereka penuh goresan dan memar.
#3 Saat itu kondisinya sangat ramai ketika pacar saya dan saya bermain di dekat kolam renang. Tiba-tiba saya melihat ada cairan seperti susu di kepala pacar saya, ketika saya sentuh cairan itu agak sedikit licin dan tebal. Saya menyeret pacar saya keluar dari kolam renang, dan memintanya mencuci rambut saya. `Hewan-hewan` masturbasi di kolam renang.
Taman Air Ha Noi ini memberikan secara gratis pada siapa saja yang ingin masuk dan merasakan kolam renangnya pada 19 April 2015. Fasilitas ini hanya dibuka gratis selama dua jam, dimulai pada pukul 08.00 hingga 10.00 waktu setempat. Namun, siapa sangka, pukul 09.00 jumlah orang yang ingin masuk ke kolam tak terbendung lagi. Alhasil, pihak kolam renang tak dapat berbuat banyak.
Meski begitu, Wakil Direktur dari taman air tersebut mengatakan, tidak terjadi pelecehan seksual seperti yang dituliskan itu. Foto-foto itu menggambarkan keseruan yang terjadi di kolam renang.
Dikutip dari situs Today.com, Jumat (10/7/2015), seorang psikolog dengan gelar Master yang tak ingin disebutkan namanya itu mengatakan hal serupa. Ada pun yang salah dari peristiwa ini adalah perempuan. Sebab, mereka berada di lingkungan di mana 80 persen laki-lakinya telanjang. Tindakan itu sendiri menurutnya mengacu pada tindak perkosaan yang tak dapat dihindari.