Liputan6.com, Cirebon - 8 Hari menjelang Lebaran, arus mudik di depan gerbang tol Cikampek menuju Pantura Cirebon masih normal cenderung sepi. Tidak ada kemacetan seperti tahun sebelumnya.
Seperti ditayangkan Liputan 6 Siang SCTV, Kamis (9/7/2015), pada 2014, kemacetan terjadi karena menumpuknya kendaraan di tikungan mengarah ke Pasar Cikampek.
Advertisement
Meski masih sepi, ada juga sebagian pemudik yang tetap mengambil ruas jalur ini. Pemandangan berbeda justru terjadi di Gerbang Tol Cikopo-Palimanan (Cipali) Purwakarta, Jawa Barat.
Sejak pagi, kendaraan pemudik telah ramai memasuki ruas tol ini. Sempat terjadi antrean meski pengelola tol membuka seluruh gardu yaitu 16 gardu, baik ke arah Cirebon maupun Jakarta.
Diperkirakan, lonjakan arus mudik baru akan mulai meninggi pada H-5 atau H-3 Lebaran.
Sementara itu, sejumlah warga di KM182 ruas Tol Cipali menggelar doa bersama di sekitar Batu Bleneng. Dengan doa bersama ini, diharapkan kecelakaan di ruas tol baru ini tidak lagi terjadi, terutama pada arus mudik dan balik Lebaran ini.
Pada Selasa 7 Juli 2015 malam, 9 kiai melantunkan tahlil dan doa bersama di salah satu jembatan di atas jalan Tol Cipali di Desa Panjalin Lor, Sumberjaya, Majalengka, Jawa Barat.
Para kiai itu adalah pengasuh pondok pesantren (ponpes) di Majalengka. Mereka ditemani sejumlah guru agama. Doa bersama ini ditujukan untuk mengakhiri rangkaian kecelakaan maut yang kerap terjadi di jalan Tol Cipali pada arus mudik Lebaran.
Sejak jalan Tol Cipali diresmikan 13 Juni 2015, sejumlah kecelakaan maut terjadi. Terakhir pada Minggu 5 Juli 2015, sebuah minibus menabrak truk tangki yang tengah berhenti di bahu jalan karena rusak.
Akibat menabrak truk, minibus itu terguling dan terbakar. Kecelakaan ini pun merenggut 7 korban jiwa. (Vra/Mvi)