Akibat Topan Chan-hom, Para Nelayan Enggan Melaut

Ratusan perahu nelayan bersandar di pelabuhan akibat badai Topan Chan-hom yang mendekati wilayah pesisir timur laut Nanfangao di Ilan County, Taiwan Utara, (9/7/2015). Akibat Topan Chan-hom para nelayan berhenti melaut sementara. (REUTERS/Pichi Chuang)

oleh Johan Fatzry diperbarui 09 Jul 2015, 14:30 WIB
20150709-Angin-Topan-Chan-Hom-China-Taiwan1
Ratusan perahu nelayan bersandar di pelabuhan akibat badai Topan Chan-hom yang mendekati wilayah pesisir timur laut Nanfangao di Ilan County, Taiwan Utara, (9/7/2015). Akibat Topan Chan-hom para nelayan berhenti melaut sementara. (REUTERS/Pichi Chuang)
Ratusan perahu nelayan bersandar di pelabuhan akibat badai Topan Chan-hom yang mendekati wilayah pesisir timur laut Nanfangao di Ilan County, Taiwan Utara, (9/7/2015). Akibat Topan Chan-hom para nelayan berhenti melaut sementara. (REUTERS/Pichi Chuang)
Seorang nelayan mengikat perahu di pelabuhan akibat badai Topan Chan-hom yang mendekati wilayah pesisir timur laut Nanfangao di Ilan County, Taiwan Utara, (9/7/2015). Akibat Topan Chan-hom para nelayan berhenti melaut sementara. (REUTERS/Pichi Chuang
Ratusan perahu nelayan bersandar di pelabuhan akibat badai Topan Chan-hom yang mendekati wilayah pesisir timur laut Nanfangao di Ilan County, Taiwan Utara, (9/7/2015). Akibat Topan Chan-hom para nelayan berhenti melaut sementara. (REUTERS/Pichi Chuang)
Sejumlah Nelayan mengatur tali di dalam perahu akibat badai Topan Chan-hom yang mendekati wilayah pesisir timur laut Nanfangao di Ilan County, Taiwan Utara, (9/7/2015). Akibat Topan Chan-hom para nelayan berhenti melaut sementara. (REUTERS/Pichi Chuang)
Sejumlah Perahu nelayan terlihat bersandar akibat badai Topan Chan-Hom yang mendekati wilayah Wenling, Zhejiang, China (8/7/2015). Akibat badai aktivitas penerbangan, pelabuhan dan sekolah-sekolah ditutup. (REUTERS/William Hong)
Para nelayan saat bermain mahjong di depan poster Presiden China Xi Jinping saat perahunya bersandar akibat badai Topan Chan-Hom yang mendekati wilayah Wenling, Zhejiang, China (8/7/2015). (REUTERS/William Hong)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya