Liputan6.com, Jakarta - Laporan keuangan DKI Jakarta mendapatkan status Wajar Dengan Pengecualian (WDP) dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK). Status ini sama dengan laporan di tahun sebelumnya.
Hal ini membuat Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama geram. Sebab, dia berharap status anggaran yang diberikan adalah Wajar Tanpa Pengecualian (WTP).
Anggota DPRD DKI Jakarta dari Fraksi Gerindra Muhammad Sanusi mengatakan, audit tersebut harus disikapi dengan arif.
"Harusnya keputusan BPK itu disikapi dengan arif. Jangan mengkambinghitamkan banyak pihak. Masing-masing institusi negara harus menghormati tentang profesionalismenya. BPK badan akuntabilitas negara. Yang betul-betul bisa mengoreksi perjalanan keuangan suatu pemerintah daerah," ujar Sanusi di Balaikota Jakarta, Kamis (9/7/2015).
Menurut dia, jika WTP tidak tercapai, artinya BPK mempunyai neraca jelas untuk menyatakan hal tersebut.
"Jadi jangan kemudian pada saat kita dapat penilaian dari aparatur negara kemudian malah disalahkan. Enggak boleh. Itu koreksi buat kita. Kapan kita mau besar kalau dikoreksi sama lembaga resmi aja malah berbalik melawan? Ini harusnya jadi cambukan buat kita, ada yang salah memang secara manajerial," tutur Sanusi.
Dia juga meminta agar Ahok tidak mengecilkan organisasi atau sebuah lembaga negara yang mempunyai peranan besar.
"Saya cuma meminta jangan sekali-sekali mendeskreditkan sebuah organisasi, apalagi lembaga negara," pungkas Sanusi.
Sebelumnya, BPK melaporkan hasil pemeriksaannya terhadap anggaran Jakarta di hadapan DPRD DKI. Pada laporannya, BPK mendapati beberapa permasalahan seperti masalah sensus, bukti belanja yang kurang lengkap hingga masalah aset yang dimiliki Pemprov DKI Jakarta. (Bob/Mut)
HEADLINE HARI INI
Geger Harvey Moeis dan Sandra Dewi Terdaftar BPJS Kesehatan Fakir Miskin, Kok Bisa?
DPRD DKI: Ahok Harusnya Jadikan Audit BPK Cambukan
Anggota DPRD DKI Jakarta dari Fraksi Gerindra, Muhammad Sanusi, mengatakan audit tersebut harus disikapi dengan arif.
diperbarui 09 Jul 2015, 15:01 WIBGubernur Ahok memberikan keterangan kepada wartawan usai bertemu Presiden Joko Widodo di Istana Merdeka, Jakarta, Jumat (27/2/2015). Kedatangan Ahok terkait kisruh dana siluman di APBD 2015 DKI Jakarta (Liputan6.com/Faizal Fanani)
Advertisement
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Bolehkah Puasa Rajab Hanya Jumat Saja? Ini Hukumnya Kata UAS dan UAH
Link Live Streaming Piala Super Italia Inter Milan vs Atalanta, Mau Mulai di Vidio
Presidential Threshold Dihapus, MK Beri 5 Pedoman ke DPR dan Pemerintah untuk Revisi UU Pemilu
Pegawai Bank Lampung Gelapkan Dana Nasabah Rp2,1 Miliar, Begini Modusnya
4 Fenomena Astronomi Januari 2025
Naskah Khutbah Jumat: Menjaga Kebersihan Hati dan Jiwa di Bulan Rajab
Tersangka Korupsi Disbud Jakarta Bikin Kantor Khusus Buat EO Kerjakan SPJ Kegiatan Fiktif
4 Dampak bagi Manchester United jika Degradasi dari Liga Inggris: Bisa Jadi Kenyataan
Abdul Mu'iz, Perintis Pertama Gelar Pahlawan Nasional Indonesia
Fungsi Yudikatif, Miliki Peran Penting dalam Sistem Ketatanegaraan Indonesia
Fungsi Basofil dan Peran Pentingnya dalam Sistem Kekebalan Tubuh
Fungsi Ilmu Sosiologi dalam Kehidupan Masyarakat, Simak Penjelasannya