Liputan6.com, Jakarta - Ketua Umum Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI) Darmin Nasution, menyatakan meski kondisi ekonomi Indonesia tengah mengalami situasi yang tidak menguntungkan, namun ada satu pilar yang bisa menjadi tumpuan untuk memperbaiki hal ini, yaitu penggunaan anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) secara tepat.
Dia mengakui, ekonomi Indonesia selama beberapa tahun terakhir, sangat didominasi perkembangan dan pemanfaatan sumber daya alam, termasuk antara lain pertambangan non-migas dan perkebunan.
"Namun pada saat ini, kita justru memasuki apa yang disebut dengan super siklus dalam harga komoditas," ujar Darmin dalam Sarasehan Jokowi dengan Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI) dengan tajuk 'Presiden Menjawab Tantangan Ekonomi' yang disiarkan langsung dari Jakarta Convention Center, Jakarta, Kamis (9/7/2015).
Menurut Darmin, pada jaman dulu umumnya sektor industri manufaktur beralih ke komoditas. Hal ini baik jika siklusnya berada terus di atas. Namun sayangnya dalam 5 tahun-6 tahun terakhir, siklusnya mengalami penurunan dan mempengaruhi penghasilan masyarakat.
"Penurunan komoditi berpengaruh pada masyarakat di luar Jawa, seperti di Sumatera dan Kalimantan, bahkan yang biasanya menikmati hasil tambang. Hari-hari belakangan mengalami perlambatan ekonomi dan juga pertumbuhan negatif seperti di Riau, Kalimantan Timur mengalami itu. Jadi tendensi itu yang sedang berlangsung," kata dia.
Perlambatan itu terjadi pada konsumsi, lanjut Darmin, lantaran penghasilan masyarakat yang terganggu. Hal tersebut terjadi beberapa tahun terakhir. "Pertumbuhan penjualan semen, kendaraan bermotor maupun kredit konsumsi mulai tumbuh negatif. Investasi juga stagnan betul-betul melambat," lanjut dia.
Namun dalam situasi seperti ini, ada satu pilar yang bisa diharapkan menjadi stimulus melawan siklus negatif ini yaitu APBN.
"Biasanya APBN yang dipakai menangkal faktor negatif dari faktor-kator di luar itu. Tapi kelihatannya kita terlambat bereaksi pada tendensi yang berlangsung," tandas dia.(Dny/Nrm)
Darmin Nasution: APBN Bisa Jadi Obat Atasi Perlambatan Ekonomi
Ekonomi Indonesia selama beberapa tahun terakhir, sangat didominasi perkembangan dan pemanfaatan sumber daya alam.
diperbarui 09 Jul 2015, 15:39 WIBDarmin Nasution mengklaim tak tahu menahu soal kasus dugaan korupsi yang menjerat mantan Direktur Jenderal (Dirjen) Pajak, Hadi Poernomo, Jakarta, Senin (11/8/2014) (Liputan6.com/Panji Diksana)
Advertisement
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
BRI Dorong Transformasi UMKM Melalui Rumah BUMN di Berbagai Daerah
Harga Batu Bara Masih Berpotensi Naik hingga Akhir Tahun, Saham-Saham Ini Bisa jadi Pilihan Investasi
Jadwal Tayang Drama Thailand Club Friday Season 16: Never Wrong sub indo, Tayang Full Episode di Vidio
FBI AS Bongkar Penipuan Kripto Online Berkedok Romansa, Segini Nilai Kerugiannya
Tips Wangi Bayi Sepanjang Hari: Panduan Lengkap untuk Orang Tua
Digugat Lantaran Tak Kunjung Rampungkan Kasus Firli Bahuri, Begini Respons Polda Metro Jaya
Neraca Dagang RI Surplus USD2,48 Miliar di Oktober 2024, Teruskan Tren Positif 54 Bulan Berturut-turut
VIDEO: Prabowo Subianto bertemu Emmanuel Macron di Sela KTT G20 di Brasil
500+ Inspirasi Nama Perempuan Islam Modern dari A-Z Beserta Artinya
Gatal Telapak Tangan Kanan Menurut Primbon: Makna dan Penjelasan Medis
Tahun Masehi Adalah Sistem Penanggalan Universal: Sejarah, Perhitungan, dan Perbedaannya dengan Kalender Lain
Sinopsis dan Jadwal Tayang Film Wicked, Ariana Grande Jadi Penyihir Glinda