Liputan6.com, Jakarta - Setelah berakhirnya kontrak PT Deteksi Basket Lintas (DBL) dengan Perbasi, kompetisi bola basket tertinggi di tanah air mengalami perubahan baik dari nama kejuaraan hingga format.
Nama Indonesian Basketball League (IBL) akan kembali dipakai. Nama itu akan menggantikan National Basketball League (NBL) Indonesia yang digarap PT DBL.
Perbasi menunjuk promotor baru untuk mengelola liga basket profesional Indonesia yakni Starting 5. IBL rasa baru akan digelar Januari 2016 dengan Preseason di bulan Desember 2015.
Berbeda dengan NBL, IBL hanya digelar di enam kota besar di Pulau Jawa. Jumlah pertandingan pun lebih sedikit. Setiap klub bertemu dua kali sehingga masing-masing bertanding 22 kali di musim reguler.
12 tim peserta NBL dipastikan ikut serta pada IBL. Enam tim teratas bakal lolos ke play-off. Dua tim yang finis di posisi satu dan dua musim reguler bakal mendapat bye di round pertama. Format playoff menggunakan best of three.
Perbasi dan Starting 5 menandatangani kerjasama pada hari Kamis (9/7/2015) di Jakarta. Starting 5 akan dipercaya mengelola IBL selama dua tahun dengan opsi tiga tahun perpanjangan kontrak.
"Prinsip dasarnya Perbasi tetap mengawasi jalannya liga. Namun kami tidak akan mencampuri konsep dan kreatifitas yang dikembangkan Starting 5. Kareba dalam paparan mereka kepada kami intinya sama yakni ingin memajukan kompetisi bola basket di Indonesia dengan suguhan pertandingan yang baik. SDM mereka juga profesional dibidangnya masing-masing," ucap Sekjen Perbasi Amran A Sinta.
Selain IBL, Perbasi dan Starting 5 juga akan menggelar kompetisi bola basket wanita dengan nama WIBL (Women's Indonesian Basketball League). (Tho/Ary)
Advertisement