Wanita menangis di depan sebuah truk yang membawa 136 korban yang baru diidentifikasi di desa Visoko, Bosnia-Herzegovina, Kamis, (9/7/2015). Para Jenazah akan diangkut ke pusat peringatan di Potocari.(REUTERS/Stoyan Nenov)
Warga menyentuh truk yang membawa 136 peti korban pembantaian Srebrenica pada Juli 1995, di desa Visoko , Bosnia-Herzegovina, Kamis, (9/7/2015). Ribuan orang tewas dan menjadi yang terburuk di Eropa sejak Perang Dunia II. (REUTERS/Stoyan Nenov)
Seorang wanita tampak lesu saat berdiri di depan truk yang membawa 136 peti mati korban pembantaian Srebrenica, di desa Visoko, Bosnia-Herzegovina, Kamis, (9/7/2015). Rencananya, jenazah akan dimakamkan pada 11 Juli mendatang. (REUTERS / Stoyan Nenov)
Seorang wanita menangis saat menyentuh sebuah truk yang membawa 136 peti mati korban yang baru diidentifikasi dari pembantaian Srebrenica 1995, di desa Visoko, Bosnia-Herzegovina, Kamis, (9/7/2015). (REUTERS/Stoyan Nenov)
Seorang wanita berdoa di depan truk yang membawa 136 peti mati korban pembantaian Srebrenica, di desa Visoko, Bosnia-Herzegovina, Kamis, (9/7/2015). ini merupakan pembantaian terburuk di Eropa sejak Perang Dunia II. (REUTERS/Stoyan Nenov)
Warga berdoa di dekat truk yang membawa 136 peti mati korban pembantaian Srebrenica juli, 1995, di desa Visoko, Bosnia-Herzegovina, Kamis, (9/7/2015). Pasukan Serbia Bosnia dibantai, 8.000 etnis Muslim wafat pada waktu itu. (REUTERS/Stoyan Nenov)