Puluhan Penerbangan di Bandara Ngurah Rai Dibatalkan Akibat Raung

Menyusul letusan Gunung Raung di Jawa Timur, Penutupan sementara sejak Kamis 9 Juli 2015 kemarin diperpanjang hingga Jumat ini.

oleh Liputan6 diperbarui 10 Jul 2015, 08:05 WIB

Liputan6.com, Denpasar - Puluhan penerbangan rute domestik dan internasional di Bandara I Gusti Ngurah Rai, Bali, dibatalkan sebagai akibat penutupan sementara bandara itu. Langkah tersebut diambil menyusul letusan Gunung Raung di Jawa Timur.

"Penutupan sementara itu telah berlangsung sejak Kamis 9 Juli 2015 kemarin, sekitar pukul 21.27 WITA. Dan diperpanjang hingga Jumat sekitar pukul 09.30 WITA," jelas Co-General Manajer PT Angkasa Pura I Bandara I Gusti Ngurah Rai, I Gusti Ngurah Ardita, di Kuta, Kabupaten Badung, Bali Jumat (10/7/2015).

"Kami masih melakukan kompilasi jumlah maskapai penerbangan yang tidak bisa beroperasi Jumat ini, karena erupsi Gunung Raung. Kami perkirakan puluhan penerbangan dibatalkan atau dijadwal ulang," tambah dia.

Ardita mengatakan, kemarin 28 penerbangan domestik dan internasional dibatalkan di bandara itu, antara lain 9 penerbangan Jetstar dari beberapa kota di Australia, Virgin Australia (10), Jetstar Asia (1), dan rute domestik Lion Air (8).

Selain itu, 15 penerbangan domestik dan internasional ditunda atau dijadwal ulang oleh pihak maskapai.

Ardita memaparkan, penutupan bandara itu bukan akibat abu Gunung Raung masuk landasan, melainkan jalur yang dilalui pesawat terbang menuju Bali itu terkena abu vulkanik Gunung Raung.

"Rute yang dilalui maskapai penerbangan menuju ke Bali itu yang terkena abu vulkanik sehingga untuk keamanan maskapai penerbangan tidak bisa terbang ke Bali," ungkap dia.

Angkasa Pura saat ini berkoordinasi dengan pihak maskapai untuk penanganan ribuan penumpang yang dipastikan tidak bisa bepergian sejak bandara ditutup sementara Kamis 9 Juli malam lalu.

Dua hari sebelumnya Menteri Perhubungan Ignasius Jonan menyebarkan Notice to Airmen atau pemberitahuan kepada personel operasi penerbangan terkait erupsi Gunung Raung, kepada operasional penerbangan salah satunya yang menuju Denpasar, Bali.

"Sudah ada panduan, aktivitas vulkanik dipantau terus. Nanti bertahap dari situ (pemantauan) kami akan perbaharui dengan memberikan Notam (Notice to Airmen)," kata Jonan ketika itu.

Pemberitahuan melalui elektronik ini diberikan kepada personel penerbangan, salah satunya operator di bandara, terkait langkah yang ditempuh ketika menghadapi dampak letusan gunung. Jasa pelayanan darat dan laut pun mendapatkan peringatan serupa.

"Notam diedarkan secara internasional. Kalau Notam semua bandara," ucap Jonan. (Ant/Tnt/Ans)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya