Liputan6.com, London - Panda kerap dianggap sebagai hewan pemalas. Binatang berbulu hitam-putih ini tidak pernah bergerak aktif di mana pun dia berada. Baik di penangkaran maupun di alam liar. Rupanya, hormon tiroid yang kurang aktif dan jumlah asupan nutrisi yang kurang membuat panda tidak boleh banyak bergerak.
Para peneliti dari Chinese Academy of Science dan Aberden University yang menemukan fakta ini mengatakan, akibat dua faktor itu mengharuskan panda raksasa hanya menggunakan setengah dari jumlah energi yang mereka miliki untuk bersosialisasi.
Advertisement
Awalnya, binatang asal negara tirai bambu memiliki sistem pencernaan yang berevolusi untuk mencerna daging. Namun kini panda harus menghabiskan banyak waktu mengunyah bambu yang jumlah nutrisinya sangat sedikit. Sehingga panda hanya mengeluarkan 38 persen energi lebih sedikit dari hewan yang memiliki massa tubuh yang sama.
Wakil Penulis Utama dari Universitas Aberdeen, Profesor John Speakman mengatakan, panda sadar harus benar-benar menghemat energi yang mereka keluarkan untuk aktivitas fisik.
"Kami juga menemukan, rata-rata waktu istirahat panda jauh lebih lama, yaitu setengah hari dari 24 jam kehidupan. Mereka hanya melakukan perjalanan 20 meter per jam," kata Speakman dikutip dari situs Daily Mail, Jumat (10/7/2015)
Menurut Speakman, tanda-tanda umum hormon tiroid yang kurang aktif pada panda kurang lebih sama seperti manusia. Seperti kelelahan, berat badan bertambah, dan kerap merasa tertekan. Lima belas dari 1.000 orang wanita dan 1 dari 1.000 orang pria memiliki tiroid yang kurang aktif.