Tur Wisata Naik Kereta di Korut, Turis Dilarang Mengkritik

Pemerintah Korut memperbolehkan wisatawan asing berwisata keliling naik kereta api menikmati pemandangan kota-kota negara itu.

oleh Arie Mega Prastiwi diperbarui 11 Jul 2015, 12:37 WIB
Kereta Tua Tur Keliling Korut. (Koryo Tur)

Liputan6.com, Pyongyang - Pemerintah Korea Utara membuka pintunya untuk para wisatawan menikmati berbagai kota mereka selain Pyongyang. Sebuah perusahaan pariwisata milik Inggris yang berkantor di Beijing, Koryo Tur menawarkan sensasi perjalanan tur dengan kereta api kuno.

Koryo Tur--satu-satunya agen wisata yang diperbolehkan di Korut--dalam website nya mengatakan selama berwisata di Korut, wisatawan akan dikontrol ketat.  Pemerintah Korut terbuka bagi siapa saja yang ingin menikmati negara paling terisolasi di dunia itu, kecuali wisatawan dari Korea Selatan.

Selama tur, para tamu akan terus didampingi oleh pemandu wisata. Mereka juga tidak boleh sembarangan mengambil foto atau mengkritik pemerintah Korut.

Berwisata dengan kereta api akan membuat para wisatawan melihat sisi lain dari Korut yang selama ini jarang dilihat oleh orang asing seperti kota Sinpho dan Kimchaek, juga pantai-pantai di pedalaman. Kereta api vintage ini dilengkapi dengan gerbong makan dan tempat tidur.

Pada awal perjalanan, wisatawan akan diajak ke Gunung Myohyang yang terkenal dengan udara sejuknya. Lalu wisatawan akan mengunjungi Friendship Exhibition, gedung yang menyimpan hadiah dari para pemimpin dunia kepada Kim Il-sung dan Kim Jong-il.

Setelah itu, para peserta tur akan menjadi orang asing pertama yang merasakan naik trem di Chongjin, kota ketiga di Korut.

Lalu para tamu akan diajak ke kota Wonsan, kota pesisir, untuk menikmati kota klasik berarsitektur ala sosialis tahun 1970 dan 1980-an. Di kota Wonsan ini, wisatawan akan mengunjungi hotel kecil tempat Kim Il-sung pernah singgah dan stasiun kereta api tua tempat presiden abadi Korut pulang ke Pyongyang setelah negeri itu bebas dari Jepang.

Bis di Korut. (Koryo Tur)

Dalam perjalanan dari Wonsan ke Pyongyang, para tamu akan disuguhi pemadandangan air terjun, danau dan  pedesaan-pedesaan yang kecil dan tenang. Sekilas pengunjung dapat melihat kota Yangdok dan Sinyang.

Tur 11 hariakan dimulai 2 Oktober nanti dengan biaya 2.980 euro atau sekitar Rp 44 juta per orang. Tur ini adalah yang kedua untuk turis asing menikmati Korut. "Tapi perjalanan kali ini akan berbeda karena lebih banyak daerah-daerah yang belum pernah dikunjungi," kata Simon Cockerell, general manajer Koryo Tours, seperti dikutip dari Telegraph.

Wisata kereta api ini merupakan hasil dari pendekatan bertahun-tahun kepada Korut  untuk izin menggelar wisata di negeri itu. Pemerintah Korut sempat menutup pintu wisatawan Maret lalu  karena khawatir wabah ebola.

Meski Korut membuka diri kepada seluruh wisatawan, tapi mereka memberikan pengecualian terhadap wisatawan berkebangsaan Amerika Serikat.

"Grup tur kami selalu menggunakan penerbangan Air Koryo untuk Beijing-Pyongnya  dan  rute kembali menggunakan kereta.  Namun, pemerintah Korut melarang turis Amerika untuk kembali ke Beijing memakai kereta. Oleh karena itu, mereka diharuskan kembali dengan pesawat."

Sementara, Pemerintah AS melarang warganya untuk berwisata ke Korea Utara terlebih Amerika tidak punya kantor perwakilan di negara paling tertutup itu. "Jangan pernah berasumsi kalau ikut rombongan tur atau memakai pemandu akan bebas dari penangkapan," kata  Kementerian Luar Negeri AS.

Koryo tur dalam website nya mengklaim selama 22 tahun belum pernah ada satupun insiden sehubungan dengan keamanan turis-turis mereka.(Rie/Ein)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya