Liputan6.com, Jakarta - Konsumsi karbohidrat penduduk Indonesia cenderung tinggi dan berlebihan. Tak pelak jumlah pengidap diabetes mengalami peningkatan. Oleh karena itu, kita harus mengurangi konsumsi karbohidrat. Perlu digarisbawahi, mengurangi bukan berarti tidak mengonsumsi sama sekali.
"Salah satu alasan utamanya adalah faktor insulin dan gula darah. Konsumsi karbohidrat berlebihan sekali makan menyebabkan tubuh memproduksi insulin dalam jumlah yang besar," kata Ade Rai dalam buku berjudul Bakar Lemak Tanpa Lapar Tanpa Lemas dikutip Health Liputan6.com pada Minggu (12/7/2015)
Advertisement
Inilah yang membuat insulin mengubah karbohidrat yang masuk menjadi gula darah dalam jumlah yang besar pula. "Dengan kapasitas dan kebutuhan tubuh yang terbatas, banyak dari gula dalam darah tersebut yang akhirnya tak terpakai, sehingga langsung tersimpan dalam sel lemak," kata Ade Rai.
Ade Rai menyarankan agar menurunkan asupan karbohidrat secara bertahap, sampai benar-benar menemukan keseimbangan dengan kebutuhan jasmani sehari-hari.
"Dengan menurunkan jumlahnya, sama dengan mengendalikan kadar gula yang masuk ke dalam darah, sehingga memperkecil kemungkinan tubuh menyimpan lemak baru," kata Ade Rai.
Dan pada saat yang bersamaan, lanjut dia, penurunan jumlah konsumsi karbohidrat memungkinkan kita menguras cadangan energi karbohidrat secara lebih cepat.