Gelombang Tinggi, Pemudik Terlantar di Pelabuhan Jangkar Jatim

Kapal Syahbandar memang harus melarang dan menunda perjalanan semua kapal karena cuaca di Perairan Madura buruk.

oleh Liputan6 diperbarui 12 Jul 2015, 17:10 WIB
Kapal Syahbandar memang harus melarang dan menunda perjalanan semua kapal karena cuaca di Perairan Madura buruk.

Liputan6.com, Situbondo - Ribuan pemudik Lebaran di Pelabuhan Jangkar, Situbondo, Jawa Timur kecewa karena perjalanan mudik mereka tertunda entah sampai kapan. Tapi memang tak ada yang bisa disalahkan.

Seperti ditayangkan Liputan 6 Petang SCTV, Minggu (12/7/2015), Kapal Syahbandar memang harus melarang dan menunda perjalanan semua kapal karena cuaca di Perairan Madura buruk.

Saat ini, perairan Selat Madura memang tidak aman untuk pelayaran. Ketinggian gelombang mencapai 3,5 meter dengan kecepatan angin 20 hingga 25 knot. "Ditutup (Pelabuhan Bandar) kalau menurut BMKG sampai tanggal 15 Juli 2015 sudah mulai bisa lagi," ucap Kepala Pelabuhan Jangkar, Juni.

Selain membuat calon penumpang telantar, penundaan perjalanan kapal ini menimbulkan penumpukan sepeda motor di halaman parkir pelabuhan.

Sementara itu, setelah sempat berlayar, KM Wihan Sejahtera terpaksa kembali ke dermaga Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara. Sebab sekitar 180 calon penumpangnya yang hendak mudik gratis ke Surabaya ternyata tidak terangkut.

Semula kapal dijadwalkan berlayar ke Surabaya pada sore ini, tetapi Kementrian Perhubungan (Kemenhub) mendadak mengubah jadwal keberangkatan kapal jadi pukul 08.00 pagi tadi.

Para penumpang yang diberitahu soal perubahan jadwal ini lewat SMS kalang kabut dan bergegas ke pelabuhan. Ketika sampai di Pelabuhan Tanjong Priok, KM Wihan Sejahtera sudah berangkat.

Untunglah Kemenhub akhirnya memberangkatkan KM Wihan Sejahtera sesuai jadwal semula yaitu sore ini sehingga semua calon pemudik bisa berangkat. (Vra/Ali)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya