Rem ABS Lebih Aman

Dari hasil berbagai riset, rem ABS atau Anti-lock Bracking System memang lebih aman.

oleh Rio Apinino diperbarui 13 Jul 2015, 15:32 WIB
Penggunaan rem ABS dapat menekan angka kecelakaan hingga 25 persen.

Liputan6.com, Arlington - Di Indonesia, baru beberapa sepeda motor saja yang sudah dilengkapi dengan rem ABS atau Anti-lock Bracking System. Sementara di Eropa, fitur ini sudah jamak diaplikasikan pada sepeda motor.

Teknologi ini diklaim lebih aman dari pengereman biasa. Benarkah demikian? Menjawab pertanyaan ini, telah ada beberapa riset yang dilakukan. Misalnya, dari Insurance Institute for Highway Safety (IIHS) serta Highway Loss Data Institute (HLDI). Dari kedua riset tersebut, memang terbukti bahwa sistem pengereman ABS menekan jumlah kecelakaan dan korban jiwa akibat kecelakaan sepeda motor.

Riset IIHS pada 2013 lalu misalnya, berkesimpulan tingkat kecelakaan fatal menurun 31 persen dibanding motor yang sama tanpa ABS. Sementara itu, riset HLDI menunjukkan bahwa 20 persen klaim untuk kerusakan motor karena kecelakaan menurun, sementara 28 persen juga menurun untuk klaim cedera karena sebab yang sama.

IIHS dan HLDI pertama kali membuat riset pada 2008 dan 2010. Dalam riset pertama mereka, hasil yang positif telah muncul. Beberapa riset kembali dilakukan di tahun-tahun setelahnya.

Kemudian, sebuah riset lintas negara yang dipublikasikan di US National Library of Medicine pun berkesimpulan serupa. Rem ABS mengurangi tingkat kecelakaan sebanyak 27 persen di Italia dan 22 persen di Spanyol.

Berbagai temuan ini kemudian dijadikan landasan agar pemerintah di berbagai negara segera mewajibkan penggunaan sistem ABS. Sejauh ini, rem ABS menjadi perangkat wajib motor baru di atas 125 cc di Eropa mulai 1 Januari 2016.

(rio/gst)

Tag Terkait

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya