Mensos: Bupati dan Gubernur Bisa Gunakan Hingga 200 Ton Beras

Cadangan Beras Pemerintah (CBP) di kabupaten-kabupaten sekitar erupsi Gunung Raung yang teridentifikasi terdampak dipastikan aman.

oleh Liputan6 diperbarui 13 Jul 2015, 13:09 WIB
Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa memastikan pasokan raskin di Sulawesi Selatan bebas beras plastik.

Liputan6.com, Jakarta Cadangan Beras Pemerintah (CBP) di kabupaten-kabupaten sekitar erupsi Gunung Raung yang teridentifikasi terdampak dipastikan aman dan terkendali.

“Kabupaten-kabupaten yang teridentifikasi terdampak erupsi Gunung Raung dipastikan CBP aman dan terkendali, ” kata Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa saat sidak di Gudang Bulog di Kabupaten Lamongan, Jawa Timur, Minggu (12/7/2015).

Pada kondisi darurat bencana, bupati bisa menggunakan beras 100 ton dan gubernur hingga 200 ton. Sedangkan di atas 200 ton menerupakan kewenangan dari Menteri Sosial (Mensos).

“Kondisi darurat bencana, bupati bisa menggunakan 100 ton, gubernur hingga 200 ton dan di atas 200 ton menjadi kewenangan Mensos,” tandasnya.

Peran pemerintah daerah (pemda) dalam distribusi beras miskin (raskin) menjadi sangat strategis. Sebab, Bulog mengirim beras dari gudang hingga titik distribusi dan dari titik distribusi ke titik bagi merupakan tugas pemda setempat.

“SOP Bulog mengirimkan beras dari gudang hingga titik distribusi. Sedangkan dari titik distribusi hingga titik bagi merupakan tugas pemda,” katanya.

Untuk kualitas raskin, diharapkan kepada tim koordinasi (tikor) raskin kabupaten/kota melakukan pengecekan di gudang Bulog sebelum dilakukan pengiriman ke titik distribusi yang tidak jarang jaraknya sangat jauh.

“Tim Tikor raskin mesti memastikan kondisi dan kualitas raskin sebelum dikirim dari gudang bulog ke titik distribusi agar terbebas dari jamur, berubah warna, kutu dan berbatu. Pastikan sebelum lebaran tiba sudah sampai pada warga,” pintanya.

Dirut Bulog memberikan jaminan bahwa 1x24 jam jika ditemukan raskin seperti di atas. Maka Bulog akan mengganti dengan raskin yang baru dan layak untuk dikonsumsi, dikutip dari siaran pers Humas Kemensos yang diterima Health-Liputan6.com, Senin (13/7/2015).

“Beras yang tidak sesuai kualitas dan standar yang telah ditetapkan. Maka Bulog akan mengganti dengan raskin baru yang layak untuk dikonsumsi, ” katanya.

Stok raskin di gudang bulog aman hingga Desember tahun ini disesuaikan dengan APBN. Namun, bagi gudang Bulog yang melimpah stok beras bisa didistribusikan ke provinsi lain, seperti Papua dan Maluku.

“Stok beras aman hingga Desember sesuai dengan APBN dan bagi gudang Bulog yang melimpah bisa didistribusikan ke provinsi lainnya, bisa ke Papua dan Maluku,” ujarnya.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya