Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) telah memiliki terobosan untuk memajukan pengembangan Energi Baru Terbarukan (EBT).
Menteri ESDM, Sudirman Said mengatakan saat ini penggunaan EBT baru enam persen. Pemerintah memiliki target peningkatan penggunaan EBT menjadi 25 persen dalam 10 tahun.
Advertisement
"Target penggunaan EBT bergerak dari 6 persen ke 25 persen dalam 10 tahun merupakan ambisius," kata Sudirman, di kantor Kementerian ESDM, Jakarta, Selasa (13/7/2015).
Karena itu, untuk mewujudkan target tersebut memerlukan banyak terobosan dari berbagai aspek antara lain kebijakan tarif, insentif terobosan teknologi dengan mengembangkan peralatan energi baru secara mandari sehingga tidak selalu bergantung asing.
"Terobosan dari keuangan untuk investasi di EBT, serta terobosan kemampuan sangat sedkit yang paham karena itu bangun human capacity fokus ke depan," tutur Sudirman.
Ia menuturkan, EBT akan menjadi andalan ke depan, sebelumnya EBT menjadi energi pilihan terakhir. Saat ini Arab Saudi sebagai negara yang kaya akan minyak pun mulai melirik energi terbarukan. Lantaran, Arab Saudi mulai sadar meski memiliki cadangan minyak ratusan tahun, energi fosil akan habis.
"Di banyak negara jangankan tidak miliki energi fosil, Arab Saudi yang punya minyaknya ratusan tahun itu besar-besaran investasi EBT. Padahal minyaknya di depan mata. Saya rasa kita tidak boleh ketinggalan mumpung punya simpanan fosil tidak dalam keadaan panik, kalau panik biasanya menempuh segala cara," kata Sudirman. (Pew/Ahm)