Liputan6.com, Cilegon - Pihak PT Angkutan Sungai, Danau, dan Penyeberangan (ASDP) Cabang Merak, Kota Cilegon, Banten, memprediksi Pelabuhan Merak akan dipenuhi oleh para pemudik yang akan mengular hingga keluar pintu masuk pelabuhan pada H-3 atau Selasa 14 Juli 2015.
"Besok (Selasa 14 Juli 2015) hampir pasti akan keluar pelabuhan, antara 12-13 ribu kendaraan," ucap Humas PT ASDP Cabang Utama Pelabuhan Merak, Mario S Oetomo, Senin (13/7/2015) malam.
Advertisement
Hal ini berdasarkan perhitungan pemudik pada tahun 2014. Pada H-4 2014, pihak ASDP Merak menyeberangkan pemudik sebanyak 631.916 orang. Sedangkan di hari yang sama pada tahun ini baru menyeberangkan 208.967 pemudik.
"Yang baru terserap (menyeberang) 33,1%, kemungkinan sisanya akan terjadi esok," tegas dia.
Sedangkan para pemudik disarankan untuk tidak terlalu khawatir untuk menyeberang melalui Pelabuhan Merak karena cuaca relatif baik.
"Kecepatan angin 15 knot masih aman, tinggi gelombang 1 meter aman. Angin kalau sampai 40 knot dan tinggi gelombang sampai 3 meter harus dibantu tugboat," ujar Manajer Usaha PT ASDP Cabang Merak, Nana Sutisna, Senin 13 Juli 2015.
Berdasarkan pantauan hingga Senin malam, arus mudik Lebaran masih terlihat lengang di Pelabuhan Merak. Namun tidak menutup kemungkinan para pemudik akan ramai mendatangi pelabuhan yang berada di paling ujung barat Pulau Jawa ini pada subuh atau Selasa pagi nanti.
>> Pesan Wakapolri >>
Pesan Wakapolri
Pesan Wakapolri
Sementara itu Wakapolri Komjen Pol Budi Gunawan meminta seluruh jajarannya memaksimalkan penjagaan pada saat puncak arus mudik 2015 di Pelabuhan Merak, Kota Cilegon.
"Ini situasi masih landai. Akan jadi puncak mudik pada besok malam (Selasa, 14 Juli 2015), dari habis buka puasa sekitar pukul 22.00 WIB sampai pagi. Jam sibuk harus dimaksimalkan penggunaan personil," kata Wakapolri, Budi Gunawan, Senin (13/7/2015).
Guna mengantisipasi kericuhan selama arus mudik di Pelabuhan Merak, Kota Cilegon, Wakapolri berharap tak ada pemberian jalur khusus bagi kendaraan untuk masuk ke dalam kapal.
"Kalau antrean sudah banyak, jangan ada pemberian fasilitas khusus, yang berani bayar bisa masuk duluan. Nanti ribut ke mana-mana," kata Wakapolri.
Menurut Budi Gunawan, jangan sampai ada lagi perilaku oknum dari institusi manapun yang bisa merusak nama baik tempatnya bekerja. "Kita sudah capek dengan satu-dua orang oknum yang mencoreng nama baik kita dalam menjalankan tugas." (Ans/Mar)
Advertisement