Liputan6.com, Yogyakarta - Hari raya Idulfitri 1436 H atau Lebaran 2015 diprediksi akan jatuh pada hari yang sama seperti yang telah ditetapkan oleh ormas Islam lainnya, yakni Jumat 17 Juli 2015. Hal ini diungkapkan Kepala Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Bantul Abdul Madjid.
Dia menyebutkan, prediksi ini berdasarkan data astronomi ijtima atau konjungsi matahari dan bulan, maka akhir Ramadan terjadi pada Kamis 16 Juli 2015 pukul 08.26 WIB.
Advertisement
"Dengan tinggi hilal 3,01 derajat di atas ufuk. Dengan begitu, hilal sebagai tanda awal 1 Syawal dimungkinkan sudah tampak," kata Abdul Madjid di Yogyakarta, Selasa (14/7/2015).
Madjid menjelaskan, pihaknya akan tetap melaksanakan instruksi dari Kemenag RI. Menag Bantul akan melakukan pemantauan rukyatul hilal di pos Observasi Bulan Bukit Makam Syekh Bela-belu yang terletak di Parangtritis, Kretek, Yogyakarta. Nantinya keputusan akhir 1 Syawal tetap akan melalui sidang isbat di kantor pusat walau tinggi hilal sudah 3,01 derajat.
"Ketentuan yang disepakati, ketinggian hilal tidak kurang 2 derajat, jarak lengkung (elongasi) matahari ke bulan tidak kurang dari 3 derajat. Terakhir, ketika bulan terbenam, umurnya tidak kurang dari 8 jam," ujar dia.
Pemantauan hilal juga akan dilakukan Kantor Kementerian Agama Kabupaten Gunungkidul di Bukit Mbrambang, Desa Mbrambang, Patuk, Gunungkidul, pada Kamis 16 Juli 2015.
Kepala Kemenag Gunungkidul Nur Abadi mengatakan, walaupun awal puasa sama namun dimungkinkan adanya perbedaan dalam penentuan Idulfitri 1436 H. Namun untuk memastikan kapan 1 Syawalnya, perlu dilakukan pemantauan hilal.
"Perbedaan itu baru prediksi, bisa saja salah. Semoga besok saat pemantauan cuaca cerah bisa terlihat," kata Nur Abdi.
Kemenag Gunungkidul akan melakukan rukyatul hillal di bukit Mbrambang, Desa Mbrambang, yang merupakan satu dari tiga lokasi pemantauan hilal di Yogyakarta. Dua lokasi lainnya yakni di Observasi Bulan Bukit Makam Syekh Bela-belu dan Pantai Trisik, Kulonprogo. "Untuk daerah lain misalnya kota Yogya, ikut memantau Bantul atau Gunungkidul, dan Sleman ikut Gunungkidul di bukit Mbrambang," urai Nur Abdi. (Sun/Ans)