Liputan6.com, Makassar- Polda Sulawesi Selatan dan Barat (Sulselbar) bersama Kodam VII Wirabuana membentuk tim khusus untuk mengusut penikaman 2 anggota TNI Brigif 3 Kostrad Kariango Kabupaten Maros, Pratu Hasbi alias Aspin dan Pratu Rahman Faturrahman di areal jalan Masjid Raya Kabupaten Gowa.
Tim khusus yang terbentuk diberikan tugas melakukan investigasi untuk mengungkap dalang dibalik penikaman yang berujung meninggalnya Pratu Aspin.
Advertisement
"Tim khusus atau tim investigasi terpadu ini dipimpin langsung oleh Kapolda Sulselbar Irjen Pol Anton Setiadji," kata Pangdam VII Wirabuana Mayjen TNI Bachtiar usai mengikuti kegiatan serah terima jabatan petinggi Jajaran Kodam VII Wirabuana, Senin (13/7/2015).
Bachtiar mengatakan, tim khusus telah melakukan penyelidikan, di antaranya memeriksa sejumlah saksi dan juga mengumpulkan barang bukti seperti CCTV di sekitar tempat kejadian perkara (TKP).
"Saksi-saksi yang telah diperiksa di antaranya warga yang melihat langsung kejadian dan anggota TNI korban penyerangan lainnya, Pratu Rahman Faturrahman," kata Bachtiar.
Bachtiar berharap TNI-Polri tidak mudah terpancing dan tetap menjaga solidaritas kedua institusi ini. "Mari tetap membangun solidaritas, dan tidak terpancing serta terprovokasi dengan insiden yang telah terjadi," ucap dia.
Situasi keamanan dan ketertiban di Sulsel terganggu akibat adanya 2 peristiwa kriminalitas yang dilakukan orang tak dikenal terhadap aparat keamanan di Kabupaten Gowa belakangan ini.
2 Anggota TNI AD menjadi korban pengeroyokan dan penikaman di jalan area parkir Masjid Raya Syech Yusuf, Gowa, Minggu 12 Juli 2015 dini hari. Pratu Aspin meninggal usai ditusuk menggunakan pedang oleh sekelompok orang tak dikenal yang mengendarai sepeda motor
Rekannya yakni Pratu Rahman Faturrahman turut mengalami luka tikam di bagian perut. Faturrahman masih menjalani perawatan intensif di Rumah Sakit Pelamonia, Makassar.
Peristiwa sebelumnya juga menewaskan seorang anggota Satuan Patroli Kota (Patko) Sabhara Polres Gowa, Brigadir Polisi Irvanuddin. Dia mengalami luka bacok di sekujur tubuhnya akibat disabet parang oleh sekelompok orang tak dikenal. Pelaku menggunakan penutup wajah dan berkendaraan 2 mobil merek Avanza dan Xenia di Bundaran Samata, Gowa. Pelaku hingga saat ini juga belum terungkap.
Selain Brigadir Polisi Irvanuddin, kedua rekannya yang lain juga mengalami luka sabetan parang masing-masing Brigadir Mus Muliadi dan Briptu Usman. Kondisi keduanya sudah membaik meski sempat kritis di RS Syech Yusuf, Gowa. (Mvi/Ans)