Liputan6.com, Jakarta - Banyak pengemudi tidak memperhatikan kondisi fisiknya saat mudik, baik yang mengendarai motor atau mobil. Mereka terus saja memacu kendaraannya dengan maksud agar cepat sampai tujuan.
Saat lelah, pengemudi pun sulit konsentrasi. Tentu, akibatnya bisa sangat fatal. Karena itu, istirahat saat mudik adalah faktor yang sangat penting. Lantas, berapakah sebenarnya durasi berkendara yang ideal saat mudik?
Menurut dr. Ahmad Yanuar, SpS, spesialis saraf, durasi berkendara yang ideal berbeda antara pengendara motor dan mobil. Pengendara motor dianjurkan untuk istirahat lebih cepat dibanding pengemudi mobil.
"Kalau pengendara mobil idealnya 4-5 jam sekali, lalu istirahat 30 menit," kata dr Ahmad kepada Liputan6.com via telepon pada Selasa (14/7/2015). "Kalau motor lebih cepat dari itu, 3-4 jam harus sudah istirahat. Waktu istirahat sama," tambahnya.
Menurut Ahmad, posisi tubuh membuat pengendara motor lebih cepat lelah dibanding pengendara mobil. Bahkan, mereka berpotensi lebih besar untuk terkena masalah saraf di pergelangan tangan, meskipun memang pada dasarnya potensinya kecil.
Dengan beristirahat, terang dr Ahmad, kelelahan bisa ditanggulangi dan konsentrasi tetap terjaga. Apalagi, saat ini posko mudik sudah sangat banyak, misalnya yang dibuat APM, sehingga pemudik tidak akan kesulitan menemukan tempat untuk istirahat.
Data Operasi Ketupat 2014 mencatat jumlah kecelakaan lalu lintas pada arus mudik dan arus balik Lebaran tahun lalu mencapai 3.057 kasus. Jika standar durasi berkendara ini dipatuhi, sangat besar kemungkinan jumlah kecelakaan akan menurun.
(rio/sts)
Advertisement