Kisah Kepala Stasiun Gambir 22 Tahun Tidak Mudik demi Tugas

Meski tidak pernah bisa mudik dan merayakan Lebaran bersama keluarga besar, tapi Edy mengaku keluarganya tidak pernah mengeluh.

oleh Nafiysul Qodar diperbarui 14 Jul 2015, 21:02 WIB
Kepala Stasiun Gambir Edy Koeswoyo. (Liputan6.com/Oscar Ferri)

Liputan6.com, Jakarta - Lebaran sebentar lagi, mayoritas umat Muslim yang bekerja di perantauan, tengah sibuk menyiapkan diri untuk mudik ke kampung halaman. Sudah tradisi bahwa Lebaran menjadi momen penting untuk mempererat tali silaturahmi dengan sanak famili.

Namun, momen penting tersebut tak serta-merta bisa dinikmati semua umat Islam di Indonesia. Terlebih bagi mereka yang harus menjalankan tugas melayani masyarakat saat Lebaran. Satu di antaranya adalah Kepala Stasiun Gambir, Edy Kuswoyo.

Pria kelahiran Wonosobo, Jawa Tengah, itu telah mengabdi di PT Kereta Api Indonesia (KAI) sejak 1993.‎ Hingga saat ini, di usia pengabdiannya yang ke-22 tahun, Edy mengaku tidak pernah menikmati tradisi mudik Lebaran.

"Saya nggak pernah mudik. Ya kerja terus. Tugas terus di stasiun," ujar Edy saat ditemui di Stasiun Gambir, Jakarta Pusat, Selasa (14/7/2015).

Menurut dia, menjadi pelayan masyarakat merupakan kebanggaan tersendiri. Apalagi saat musim Lebaran, KAI menjadi salah satu transportasi pilihan utama masyarakat‎. Tingginya kepercayaan masyarakat menjadi tanggung jawab seluruh pegawai untuk memberi pelayanan maksimal.

Meski tidak pernah bisa mudik dan merayakan Lebaran bersama keluarga besar, tapi Edy mengaku keluarganya tidak pernah mengeluh. Karena itu, dia bersyukur atas pengertian keluarganya terhadap tugasnya sebagai orang nomor satu di Stasiun Gambir.

‎"Keluarga sih sudah biasa aja. Tidak ada masalah. Mereka sudah memahami tugas dan pekerjaan saya. Karena memang sudah bertahun-tahun seperti ini," papar Edy.

Pergi Pagi Pulang Malam

Kendati tidak bisa mudik, bukan berarti tak ada waktu untuk keluarga. Edy tetap menyempatkan diri berkumpul bersama keluarga kecilnya di sela-sela rutinitas dia sebagai kepala stasiun.

Untuk silaturahmi dengan keluarga besar di kampung halaman, Edy menyiasatinya dengan mudik setelah arus balik Lebaran usai.

"Nanti setelah musim Lebaran selesai.‎ Biasanya ya sekitar 2 minggu setelah Idulfitri kita baru bisa cuti. Soalnya minggu ke-2 kan biasanya perjalanan kereta sudah mulai normal," ungkap Edy.

Meski mudik baru bisa dilaksanakan saat mayoritas masyarakat sudah balik ke Ibukota, namun kata dia, substansi silaturahim dengan keluarga tidak akan berkurang.

Sebagai orang nomor 1 di Stasiun Gambir, waktu Edy cukup banyak dihabiskan untuk pekerjaan. Dia mengaku setiap hari berangkat kerja pukul 06.00 pagi dan pulang pukul 12.00 malam.

"Saya tinggal di Depok. Tiap hari berangkat kerja jam 6 pagi sampai jam 12 malam. Biasanya saya pulang-pergi naik ‎kereta," tutur Edy.

Meski waktunya lebih banyak untuk pekerjaan, Edy yang biasanya pulang ke Wonosobo, Jawa Tengah, mengaku bangga bisa mengabdikan diri untuk kemaslahatan masyarakat. ‎

Dia sangat mencintai pekerjaannya. Baginya, bisa melayani dan mengantarkan masyarakat ke tujuan yang diinginkan dengan aman, nyaman, dan selamat, telah memberikan kepuasan hidup tersendiri. (Sun/Nrm)

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya