Pasar Tradisional Urat Nadi Ekonomi Rakyat

PT Bank Mandiri Tbk juga memberikan bantuan permodalan kepada 700 pedagang pasar Johar dengan total Rp 400 juta.

oleh Edhie Prayitno Ige diperbarui 14 Jul 2015, 20:07 WIB
Saat ini api di Pasar Johar sudah padam. (Edhie Prayitno Ige/Liputan6.com)

Liputan6.com, Semarang - Tiga bulan setelah Pasar Johar, Semarang, Jawa Tengah, terbakar, ketua DPD RI, Irman Gusman berkunjung ke pasar terbesar di Semarang itu. Dalam kunjungannya, Irman Gusman melihat-lihat lapak darurat yang didirikan di Jalan Agus Salim atau di depan pasar Johar oleh para pedagang.

Dalam kunjungannya, Irman mengatakan pasar tradisional harus benar-benar dirawat karena menopang perekonomian terutama pengusaha kecil menengah.

"Pasar tradisional harus benar-benar dirawat oleh pemerintah karena perekonomian rakyat berputar di sana. Keadaan pasar berbeda dengan supermarket yang hanya dikuasai segelintir orang," kata Irman di Pasar Johar Semarang, Selasa (14/7/2015).

Irman berharap agar perbaikan pasar Johar yang ludes terbakar itu bisa menjadikan pasar terbesar di Semarang tersebut sebagai pasar tradisional yang bersih dan lebih baik. Irman mengaku selalu mengikuti perkembangan perbaikan Pasar Johar.

"Semoga pengelolaannya bisa lebih modern, artinya dalam hal ini adalah lebih bersih dan nyaman," kata Irman.

Sementara itu, PT Bank Mandiri Tbk juga memberikan bantuan permodalan kepada 700 pedagang pasar Johar dengan total Rp 400 juta. Bantuan diberikan simbolis di Balai Kota Semarang oleh Direktur Utama Bank Mandiri, Budi Gunadi Sadikin.

"Ini sebagai tangung jawab karena hampir separuh pedagang di Pasar Johar adalah nasabah Bank Mandiri," kata Gunadi.

Selain itu Mandiri juga memberikan keringanan kepada pedangan dengan mengubah cicilan yang nilainya mencapai Rp 12 miliar. Hal itu untuk meringankan pedagang yang bulan April lalu menderita kerugian dalam peristiwa kebakaran pasar Johar.

Dalam kunjungannya ke Semarang, Irman mendatangi Pasar Johar, Balai Kota Semarang, dan memantau arus mudik di Stasiun Tawang dan Terminal Terboyo. (Edhie Prayitno Ige/Gdn)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya