PT KAI: Sekarang Tidak Ada Istilah Lonjakan Penumpang Mudik

PT KAI, membuat kebijakan baru ini agar bisa mengakomodir seluruh permintaan masyarakat, sekalipun jumlah penumpang dibatasi.

oleh Nafiysul Qodar diperbarui 15 Jul 2015, 07:09 WIB
KA Kutojaya Selatan (Via: id.wikipedia.org)

Liputan6.com, Jakarta - Dipastikan tak ada lonjakan jumlah pemudik di Stasiun Gambir dan Stasiun Pasar Senen, Jakarta. Jumlah calon penumpang dari hari ke hari relatif sama.

Seperti diungkapkan Kepala Humas PT Kereta Api Indonesia (KAI) Daop I Jakarta Bambang Setiyo Prayitno. Menurut Bambang, hal ini lantaran jumlah calon penumpang yang mendatangi stasiun terbatas, sesuai dengan jumlah kursi di kereta. Tak seperti beberapa tahun lalu, di mana banyak penumpang yang mendapatkan tiket meski tak ada tempat duduk.

"Kalau saya lihat, sekarang ini enggak ada lagi istilah lonjakan penumpang. Karena sekarang tidak ada lagi tiket berdiri," ujar Bambang saat ditemui Liputan6.com di Stasiun Pasar Senen, Jakarta, Rabu ‎(15/7/2015).

Dia menjelaskan, hal itu terjadi setelah PT KAI memperbaiki pelayanannya sebagai moda transportasi andalan masyarakat. Beberapa tahun sebelumnya, fenomena lonjakan penumpang kerap terjadi saat musim Lebaran. Karena saat itu tidak ada aturan pembatasan tiket KA kelas ekonomi.

PT KAI, lanjut Bambang, membuat kebijakan baru ini agar bisa mengakomodir seluruh permintaan masyarakat, sekalipun jumlah penumpang dibatasi dalam satu keberangkatan. Salah satunya, yakni kebijakan pembelian tiket dibuka sejak H-90 atau 3 bulan sebelum jadwal keberangkatan.

"Masyarakat juga dimudahkan dengan tidak harus datang ke stasiun untuk membeli tiket, tapi bisa dilakukan secara online. Jadi tiket bisa dipesan sejak H-90 ini agar bisa dilakukan persiapan," tutur dia.

Persiapan tersebut, sambung Bambang, agar PT KAI bisa melihat seberapa banyak minat masyarakat yang ingin menggunakan jasa kereta api untuk mudik. Pertimbangan tersebut juga dilakukan untuk menyiapkan kereta tambahan.
 
"Ketika tiket habis kita bisa segera lakukan evaluasi. Kira-kira kereta tambahan ini dimulai kapan, jurusan ke mana saja, kelasnya apa. Nah, sekarang ini sudah kita putuskan ada 12 kereta tambahan mulai H-7 sampai H2+8," tandas Bambang.‎ (Ndy/Rmn)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya