Liputan6.com, Tokyo Beragam jenis manga yang berasal dari tangan-tangan handal penulis maupun ilustrator Jepang memang sangat menarik. Sebagian besar bertema fiksi dan fantasi, sementara banyak juga yang menyorot sisi kehidupan sehari-hari.
Advertisement
Biasanya, manga yang mengambil dasar kehidupan nyata atau istilah Inggrisnya, slice of life seperti itu, selalu memiliki tempat di hati pembacanya. Bahkan, bagi seseorang yang bukan otaku atau fans berat manga pun akan selalu mengikuti setiap bab yang diterbitkan.
Alhasil, manga dengan genre tersebut selalu populer di luar Jepang dan sukses mencetak penjualan tinggi maupun penghargaan bergengsi. Hal itu membuatnya tak kalah dengan manga bertema fiksi dan fantasi.
Meskipun mengambil tema sehari-hari, beberapa judul manga tersebut biasanya memiliki nuansa humor yang sedikit mengkhayal serta desain karakter yang tidak mungkin eksis di dunia nyata ini. Bisa jadi hal tersebut dibuat demi mengimbangi bobot cerita yang sangat realistis.
Dari sekian banyak judul di Jepang, berikut deretan lima manga yang memiliki alur cerita kehidupan nyata dan dirasa bisa menginspirasi serta menarik untuk diikuti.
Kobo Chan
1. Kobo Chan
Bagi yang mengikuti perkembangan manga di Indonesia pada pertengahan 1990-an, tentu sangat tidak asing dengan manga Kobo Chan karangan Masashi Ueda. Manga yang juga dikenal dengan judul Kobo, the Li'l Rascal ini aslinya diterbitkan di Jepang pada tahun 1988.
Kisah dalam Kobo Chan menyoroti seorang anak laki-laki dan keluarganya yang menjalani beragam masalah ringan dalam kehidupan sehari-hari. Kobo Tabata yang sangat takut dengan dokter gigi dan THT, tinggal bersama orangtua beserta kakek-neneknya dan kadang pamannya.
Menggunakan konsep komedi 4 panel, membuat manga ini memiliki puluhan cerita menggelitik di setiap volume manga. Apalagi desain karakter yang sangat fiksi mendukung humor-humor yang dimunculkan.
Kobo Chan merupakan manga sehari-hari yang tak terlalu absurd dalam menampilkan adegan komedi, sehingga sangat bisa diterima oleh masyarakat Indonesia kala itu.
Menjaga keharmonisan rumah tangga serta bagaimana menjalin hubungan dengan orang lain tanpa adanya drama berlebihan ala sinetron, menjadi inspirasi tersendiri bagi para pembaca manga Kobo Chan. Edisi Indonesia Kobo Chan diterbitkan oleh Elex Media Komputindo.
Advertisement
Silver Spoon
2. Silver Spoon
Tema sekolah pertanian dalam manga Silver Spoon seharusnya menjadi inspirasi besar bagi masyarakat Indonesia yang negerinya konon memiliki slogan negara agraris.
Apa yang ditampilkan dalam manga Silver Spoon ini sangatlah ideal bagi anak-anak sekolah menengah kejuruan di negeri ini yang ingin memajukan dunia pertanian dan peternakan di tanah air.
Manga karangan Hiromu Arakawa ini memang kebanyakan berlokasi di Jepang. Banyak hal-hal berkaitan tentang kehidupan sehari-hari di pedesaan yang sangat menggugah orang kota berhati nurani. Di sini kita bisa melihat apa yang terjadi di kalangan peternak saat memerah sapi, mengurus telur, dan lain sebagainya.
Ditambah lagi, banyak stereotipe anak-anak muda di pinggiran kota atau desa yang sangat menarik dan menggelitik untuk diikuti. Hubungan antar siswa remaja yang bebas tawuran, tidak mengeksploitasi seks, memiliki solidaritas tinggi tanpa intimidasi, hingga keluguan yang bersahaja, membuat manga ini sangat layak untuk dibaca.
Silver Spoon aslinya terbit di Jepang sejak 2011 setelah sang pengarang sukses berkat Fullmetal Alchemist. Kisah ini kemudian terbit di Indonesia melalui Elex Media Komputindo dan masih terus berlanjut hingga kini.
Yotsuba&!
3. Yotsuba&!
Font unik untuk judul manga ini agar bisa dibaca 'Yotsubato!', sama uniknya dengan cerita yang disajikan pengarangnya. Kiyohiko Azuma membawa Yotsuba&! drama komedi keluarga ke level baru.
Yotsuba Koiwai memang dikenal sebagai gadis kecil berusia lima tahun. Akan tetapi kelincahan dan juga kecerdasannya mampu mencuri perhatian para pembaca manga satu ini.
Apa yang ditanamkan dalam manga Yotsuba&! adalah keharmonisan keluarga yang tak ternilai harganya. Walaupun Yotsuba anak adopsi, namun ia diperlakukan secara spesial oleh orangtua asuhnya.
Beragam humor kocak yang ditampilkan meski kadang agak berlebihan, namun masih dalam karad yang pas. Sehingga, masyarakat Indonesia pun bisa menjadikan Yotsuba&! inspirasi tersendiri dalam mencari referensi untuk menjaga keharmonisan keluarga.
Yotsuba&! terbit di Jepang pertama kali pada Maret 2003 dengan jumlah volume sebanyak 12 edisi. Di Indonesia, manga ini diterbitkan oleh Elex Media Komputindo dan diterjemahkan tanpa mengurangi tingkat kelucuannya.
Advertisement
4. Sket Dance
4. Sket Dance
Selain Silver Spoon, manga Sket Dance juga bisa menjadi rekomendasi khusus bagi para remaja Indonesia agar tidak terlalu mengandalkan otot supaya terlihat keren atau pacaran berlebihan agar terkesan penyayang.
Manga Sket Dance berfokus pada satu tim ekskul sebuah SMA yang memiliki misi untuk membantu siapapun yang tertimpa masalah agar bisa dipecahkan dengan cara apapun. Menjadikannya sebagai tema yang wajib dijadikan inspirasi.
Tim ini terdiri dari tiga orang anak remaja dengan kemampuan dan kepribadian yang berbeda-beda. Akan tetapi, mereka bisa kompak dalam mengatasi permasalahan yang diminta untuk diatasi oleh teman-teman lainnya.
Karya besar ciptaan Kenta Shinohara ini pertama kali terbit pada tahun 2007 dan sudah berakhir di Jepang tahun 2013 lalu di edisi ke-32. Sket Dance masih berlanjut di Indonesia dan nuansa humor yang disajikan dalam versi terjemahannya masih sangat terasa.
5. Kariage-kun
5. Kariage-kun
Desain wajah karakter manga ini memang sangat fiktif. Namun tema kehidupan sehari-hari yang diangkat oleh pengarangnya, Masashi Ueda, sangat tepat sasaran bagi para khalayak umum, terutama dari kalangan pekerja.
Manga yang terbit di Indonesia melalui Elex Media Komputindo ini, berpusat pada kehidupan pria bernama Shota Kariage yang merupakan seorang karyawan swasta.
Di kehidupan sehari-harinya, Kariage selalu berulah dan jahil terhadap teman-teman atau orang sekitar dengan wajah datarnya. Kadang ia juga dimarahi atasan yang berujung pada pembalasan manis.
Kariage Kun adalah karya Masashi Ueda sebelum Kobo Chan yang terbit perdana di Jepang pada 1980. Manga strip ini juga menggunakan format empat panel seperti Kobo Chan.
Di Indonesia, Kariage Kun terbit pada 1999 setelah berbagai volume Kobo Chan dijual di Tanah Air. Bentuk wajah dan gaya rambut Kariage kerap dianggap sebagai inkarnasi dari Kobo Chan. Para pembaca kebanyakan mengambil inpirasi berlawanan dari Kariage agar tidak semalas dan seusik sang tokoh utama itu. (Rul/Ade)
Advertisement