Liputan6.com, Jakarta - Gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bertahan di zona merah pada perdagangan saham jelang libur Lebaran. Pelaku pasar cenderung melepas saham jelang libur Lebaran menekan laju IHSG.
Pada penutupan perdagangan saham, Rabu (15/7/2015), IHSG melemah 31,95 poin (0,65 persen) ke level 4.869,84. Indeks saham LQ45 tergelincir 0,78 persen ke level 832,87. Seluruh indeks saham acuan kompak melemah pada hari ini.
Advertisement
Sepanjang perdagangan saham hari ini, level IHSG tertinggi di 4.897,86 dan terendah 4.854,45. Ada sebanyak 186 saham melemah sehingga menekan IHSG. Sedangkan 78 saham menghijau dan 82 saham diam di tempat.
Transaksi perdagangan saham tidak terlalu ramai menjelang libur Lebaran. Total frekuensi perdagangan saham hanya 179.047 kali dengan volume perdagangan saham 3,49 miliar saham. Nilai transaksi harian saham sekitar Rp 3,7 triliun.
Secara sektoral, sebagian besar sektor saham tertekan kecuali sektor saham industri dasar naik 0,28 persen dan sektor saham barang konsumsi mendaki 0,16 persen. Sedangkan sektor saham keuangan tergelincir 1,55 persen. Lalu sektor saham infrastruktur tergelincir 1,15 persen dan sektor saham aneka industri susut 0,82 persen.
Berdasarkan data RTI, investor asing cenderung melakukan aksi jual. Investor asing melakukan aksi jual bersih sekitar Rp 300 miliar. Sedangkan pemodal lokal melakukan aksi beli bersih sekitar Rp 300 miliar.
Saham-saham yang menggerak indeks saham dan catatkan keuntungan antara lain saham SMRU naik 19,87 persen ke level Rp 380 per saham, saham BSDE mendaki 3,89 persen ke level Rp 1.870 per saham, dan saham ADHI menguat 3,61 persen ke level Rp 2.730 per saham.
Sedangkan saham-saham yang tertekan antara lain saham SRIL turun 15,26 persen ke level Rp 322 per saham, saham BBNI melemah 4,25 persen ke level Rp 5.075 per saham, dan saham PTBA turun 4,07 persen ke level Rp 6.475 per saham.
Bursa saham Asia sebaliknya cenderung bergerak menguat. Indeks saham Jepang Nikkei naik 0,38 persen ke level 20.463,33. Indeks saham Singapura mendaki 0,74 persen ke level 3.341,01. Sementara itu, indeks saham Hong Kong Hang Seng melemah 0,26 persen ke level 25.055,76.
Kepala Riset PT Universal Broker Securities, Satrio Utomo menuturkan pelaku pasar cenderung melakukan aksi jual sebelum libur Lebaran sehingga menekan IHSG. Saat ini kondisi bursa saham global sedang bergejolak apalagi krisis Yunani juga masih dicermati pelaku pasar membuat pelaku pasar melepas posisinya di bursa saham. Tekanan jual pelaku pasar ini terjadi di tengah rilis neraca perdagangan Juni yang cukup baik dengan surplus US$ 470 juta.
"Pelaku pasar takut saja karena libur Lebaran yang panjang apalagi kondisi bursa saham global sedang volatile. Investor asing juga melepas posisi," ujar Satrio saat dihubungi Liputan6.com. (Ahm/)