Siasat Menyantap Hidangan Lebaran

Di balik kenikmatan, dalam hidangan lebaran terselip kandungan kalori dan lemak yang cukup tinggi.

oleh Liputan6 diperbarui 17 Jul 2015, 08:00 WIB
Pasangan yang paling pas dengan ketupat saat Hari Raya Lebaran Idul Fitri adalah opor ayam. Empuknya daging ayam yang menyatu dengan gurihnya kuah santan membuat masakan ini sangat cocok dipadukan dengan ketupat yang legit. (Istimewa)

Liputan6.com, Jakarta Hidangan Lebaran menjadi makanan yang dinanti-nanti. Enak dan nikmat. Sayangnya, di balik kenikmatan, terselip kandungan kalori dan lemak yang cukup tinggi. Kalau tidak waspada, pasca Lebaran, berat badan, kadar kolesterol, dan gula darah ikut meningkat.

Boleh jadi terasa aneh membuat hidangan Lebaran yang tidak seperti biasanya. Namun, semua itu dilakukan agar pola makan sehat yang sudah dijalani selama bulan puasa, tidak lenyap gara-gara makanan Lebaran.

Kalaupun masih sulit melepaskan diri dari tradisi makanan Lebaran yang umum, dapat menyiasati dengan mengurangi porsinya atau menambah makanan yang lebih sehat. Dalam sebuah kesempatan, DR. Fiastuti Witjaksono, Sp.GK, MS, MSc., memperkirakan satu porsi sayur labu siam dengan santan mengandung sekitar 140 Kalori. Sayur labu siam biasa kalorinya terbilang rendah, tetapi bila ditambah santan, kalorinya ikut bertambah.

Belum lagi jika santapannya ditambah sambal goreng kentang, ayam opor maupun rendang. Sudah bisa dipastikan, kalori dan kandungan lemaknya ikut meningkat. Itu baru menu santapan utama. Sekarang, tambahkan dengan aneka kue kering yang juga tinggi kalori.

Biasanya kue kering ini disantap lebih dari 1-2 keping. Bisa 5 keping atau bahkan lebih. Kalau sudah begitu, tambahan kalori dari kue harus diperhitungkan. Cuma, banyak dari Anda kemudian enggan menjalaninya. Rasanya berat!

"Kalau semua serba dihitung, nanti jadinya makan apa? Kita tidak bisa menikmati hidangan Lebaran lagi dong," begitu kilah Anda. Hidangan Lebaran masih tetap bisa dinikmati kok, asal tahu menyiasatinya.

 

 


Nikmati asinan

Nikmati Asinan
Bila tak kuasa menahan godaan santapan Lebaran, coba minum teh hijau usai makan untuk menetralkan. Lebih baik bila konsumsi air putih juga diperbanyak. Untuk hidangan penutup, lebih baik pilih rujak atau asinan. Nah, ide ini bisa Anda terapkan di rumah.

Biasanya sih, di hari kedua, kita sudah bosan dengan santapan lebaran. Jadi, cobalah membuat asinan buah, sayur, rujak, jus buah segar, maupun salad. Untuk salad, menurut Dr. Titi Sekarindah, Sp.GK, MS, dari RS Pusat Pertamina Jakarta, dressing diganti minyak zaitun atau cuka apel ketimbang mayones. Cara tersebut akan memangkas kalori yang banyak terdapat dalam mayones.

Selain itu, sediakan yoghurt rendah lemak dalam lemari es. Selain lebih segar, yoghurt jauh lebih sehat ketimbang minuman berkarbonasi apalagi sirop.

Jika Anda tetap ingin menyantap kue kering, ada baiknya membuat kue sendiri. Dengan begitu, Anda bisa menggunakan bahan-bahan yang lebih sehat, misalnya membuat kue kering dengan oat atau keping jagung.

 

 


Saat Halal Bihalal

Saat Halal Bihalal
Prof. Made Astawan, MS, ahli gizi dan teknologi pangan dari IPB, memberi tip untuk menyantap hidangan Lebaran tanpa banyak menambah kalori.
* Nikmati beberapa jenis hidangan dengan porsi kecil.
* Pilih hidangan yang tidak padat lemak, protein, maupun karbohidrat.
* Hindari aneka kue dan minuman manis.
* Lebih baik pilih jus buah asli, air putih, teh tawar, es lemon teh, ketimbang cendol, minuman ringan berkarbonasi, dan es doger.
* Kalaupun ingin minum teh, sebaiknya tidak menambahkan gula. Bila ingin mendapatkan rasa manis, menurut Dr. Titi, siasati saja dengan membubuhkan kayu manis.
* Sebagai tambahan dari Dr. Titi, pasien penyakit seperti diabetes melitus, hipertensi, dan lainnya, jangan lupa tetap mengonsumsi obat. Asupan makanan juga harus diperhatikan dengan baik.

Penderita hipertensi sebaiknya tetap mengurangi makanan tinggi garam. Begitu juga dengan mereka yang berkadar kolesterol tinggi, agar membatasi konsumsi makanan tinggi lemak.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya