Liputan6.com, Makassar - Kapal kayu Harapan Jaya yang mengangkut 214 kubik kayu tenggelam di Perairan Kepulauan Selayar, Sulawesi Selatan, sejak Senin 13 Juli lalu sekitar pukul 14.00 Wita.
Kabar tenggelamnya kapal kayu ini diketahui sehari setelah peristiwa nahas ini, yakni pada Rabu kemarin. Kapal itu berlayar dari Pelabuhan Molawe Kendari Utara, Sulawesi Tenggara, ke daerah tujuan Lombok Timur.
Advertisement
Kepala Syahbandar Bulukumba Adam Sabri mengatakan, kapal tersebut membawa kayu 214 kubik kayu dan memaksakan lewat di Perairan Selayar, meski cuaca tidak bersahabat.
"Dan sampai saat ini kita masih melakukan pencarian terhadap kapal yang membawa kayu itu," kata Adam, Rabu.
Adam menyebutkan, jauh sebelumnya pihak Syahbandar Bulukumba telah menginformasikan sejak 11 hingga 15 Juli, Perairan Selat Selayar memang menjadi kategori yang perlu diwaspadai, karena masuk dalam zona merah atau cuaca buruk.
"Sejak jauh hari kita telah mengingatkan, tetapi kenapa malah yang dari luar masuk melewati perairan ini? Padahal sudah diingatkan loh," ujar Adam.
6 ABK Hilang
Kepala Basarnas Makassar, Roko Azikin, yang memimpin pencarian di Laut Selayar mengatakan hal yang sama. Kapal tersebut telah tenggelam sejak 13 Juli lalu, hanya saja informasi yang didapatkan pihaknya sehari setelah kejadian itu.
"Sekitar pukul 14.00 Wita siang tadi baru kita dapat info kejadiannya. Sehingga mulai tadi malam hingga sekarang kita lakukan pencarian," ujar dia.
Akibat kejadian tersebut 6 anak buah kapal atau ABK kapal, yakni Amir (50), Sahruddin (30), Marjuki (45), Maliki (30), Ruski (25), dan Ardi (33) masih belum diketahui keberadaannya.
Dalam pencarian kapal ini semua pihak terlibat. Mulai dari pihak Basarnas, Polairut Selayar, hingga Syahbandar Bulukumba.
"Kita telah turunkan tim untuk membantu mencari para ABK kapal tersebut. Hanya saja kapal itu telah tenggelam. Apalagi kayu yang dibawa itu terbilang sangat ringan, jadi kemungkinannya telah dibawah arus," papar Adam.
Pihak Basarnas yang memonitori pencarian mengaku optimis bakal menemukan para ABK kapal ini.
"Semuanya tentu tergantung dengan kondisi cuaca yang ada, namun kita tetap optimis untuk menemukan para ABK yang dinyatakan hilang," ujar dia.
Kabid Humas Polda Sulselbar, Kombes Pol Frans Barung Mangera, mengatakan, setelah dikonfirmasi kepada Direktorat Polairut Polda, kapal feri tidak dalam keadaan beroperasional.
"Anggota Polair Bulukumba dan Bone masih stand by di sekitar TKP untuk mendukung kegiatan ini," ujar Frans. (Rmn/Vra)