Ketakutan Krisis Yunani Reda, Bursa Asia Menguat

Indeks MSCI Asia Pasifik diperdagangkan sedikit berubah pada 144,32 pada pukul 09.03 waktu Tokyo, Jepang.

oleh Arthur Gideon diperbarui 17 Jul 2015, 10:11 WIB
(Foto: Liputan6.com)

Liputan6.com, Sydney - Saham-saham di kawasan Asia Pasifik (Bursa Asia) menguat menuju kenaikan mingguan terbesar sejak April karena adanya hasil positif dari pembicaraan mengenai utang Yunani dan juga menguatan saham-saham global.

Mengutip Bloomberg, Jumat (17/7/2015), Indeks MSCI Asia Pasifik diperdagangkan sedikit berubah pada 144,32 pada pukul 09.03 waktu Tokyo, Jepang. penguatan pada hari ini membuat indeks tersebut menguat 2,3 persen sepanjang pekan ini.

Indeks Topix Jepang berubah sedikit dan Indeks Australia S/P/ASX 200 naik 0,1 persen. Indeks NZX 50 Selandia Baru naik 0,3 persen dan Indeks Kospi Korea Selatan naik 0,4 persen.

Penguatan Bursa Asia tersebut mengikuti penguatan yang terjadi di bursa Amerika. Pada penutupan kemarin,  Indeks Nasdaq naik 1,3 persen menjadi 5.163,18 pada pukul 4 sore waktu New York, AS. Level tersebut melampaui rekor tertinggi yang pernah dicetak pada 23 Juni lalu.

Indeks Standard & Poor naik 0,8 persen menjadi 2.124,29. Sedangkan Indeks Dow Jones Industrial Averange naik 70,08 poin atau 0,4 persen ke level 18.120,25.

Wall Street adalah persetujuan para anggota parlemen Yunani akan langkah-langkaj reformasi ekonomi yang dituntut oleh para kreditor. Dana talangan yang diberikan oleh para kreditor ini merupakan dana talangan ketiga kalinya yang diberikan kepada Yunani.

"Sepertinya pelaku pasar menyambut gembira kesepakatan yang telah diambil oleh Yunani," jelas Senior Vice President ICAP Plc, New Jersey, AS, Ron Anari.

"Kekhawatiran akan penurunan ekonomi China telah mereda. Selain itu, Yunani saat ini sudah bukan isu utama lagi menyusul persetujuan dari parlemen negara tersebut untuk menyetujui persyaratan dana talangan," jelas analis LG Ltd, Melbourne, Australia Evan Lucas.

Dengan meredanya berbagai sentimen negatif tersebut, Evan melihat bahwa pelaku pasar lebih optimistis menyambut perdagangan. (Gdn/Igw)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya