Liputan6.com, Nairobi - Setelah 1 tahun 10 bulan horor di Mal Westgate di Nairobi, Kenya, pusat perbelanjaan tersebut akhirnya dibuka kembali. Gubernur kota itu mengatakan pembukaan dilakukan seminggu sebelum Presiden AS Barack Obama mengunjungi negara itu.
Selain itu, juga menandakan ibukota itu aman. Sekitar setengah toko-toko dibuka kembali setelah perbaikan besar-besaran.
Bagian dari mal yang rusak parah akibat kebakaran dan masih ditutup, ketika wartawan berkeliling bangunan awal pekan ini. Belum jelas apakah bagian tersebut akan dibuka kembali.
"Tepat 22 bulan yang lalu, kami memiliki salah satu hari paling menyedihkan dalam sejarah Kenya. Sebagai bangsa, kita menangis, berduka, tapi Westgate kini telah kembali," kata Gubernur Evans Kidero seperti dikutip dari BBC, Sabtu (18/7/2015).
Sejumlah pria bersenjata menyerbu membabi-buta Mal Westgate pada September 2013, mereka menembaki pembeli dan menyandera selama empat hari. 68 Orang tewas dalam serangan militan Al-Shabab itu.
Militan Al-Shabab mengatakan melakukan serangan, menanggapi operasi militer Kenya di Somalia.
Rekaman CCTV menunjukkan pembeli ketakutan melarikan diri dari orang-orang bersenjata dan meringkuk di balik counter. Banyak yang ditembaki ketika penyerang berjalan menyusuri lorong supermarket.
Advertisement
Beberapa petugas berseragam tertangkap kamera tengah menjarahan toko ketika terjadi pengepungan.
Setelah sekitar 60 jam kelompok bersenjata menguasai Mal Westgate dan menyandera para pengunjungnya, pasukan militer dan polisi Kenya yang telah diterjunkan akhirnya mengklaim mereka telah menguasai lokasi ladang pembantaian itu. Para pembantai itu terkepung. Horor pun berakhir, empat orang bersenjata yang diyakini telah tewas dalam serangan.
Serangan ini adalah salah satu upaya paling berani yang dilakukan oleh militan bersenjata, yang menargetkan warga asing serta penduduk Kenya.
Hingga kini sebuah penyelidikan yang dijanjikan tidak pernah terjadi, dan komite parlemen mengkritik apa yang mereka sebut 'kelemahan dan ketiadaan reaksi atas layanan keamanan'.
Masih banyak pertanyaan yang belum terjawab tentang identitas sebenarnya dari para penyerang, dan bagaimana mereka mampu untuk menyelundupkan senjata di kompleks pusat perbelanjaan tersebut. Namun manajemen Mal Westgate hanya mermespons bahwa saat ini keamanan di sana sudah ditingkatkan.
Sejak horor penyerbuan Westgate, Al-Shabab tercatat telah meluncurkan sejumlah serangan termasuk salah satu di sebuah universitas di Garissa, timur laut Kenya yang menewaskan hampir 150 orang pada April lalu.
(Baca: Al-Shabab Klaim Dalangi Serangan Maut di Kampus Kenya)
Awal pekan ini, Departemen Luar Negeri AS mengeluarkan travel warning kepada warganya bahwa ekstremis bisa saja menargetkan pertemuan puncak di Nairobi pada akhir Juli -- yang akan dihadiri oleh Obama. (Tnt/Sss)