Liputan6.com, New York- Liburan di pantai bisa jadi menyebalkan jika tersengat ubur-ubur. Sengatannya yang mengagetkan, membuat lemas sejenak, hingga merasakan nyeri di bagian yang terkena. Beberapa orang percaya jika mengucurkan air seni alias urine ke bagian tersebut bisa mengatasi rasa sakit.
Tapi sebenarnya mengatasi sengatan ubur-ubur dengan urine tidak membantu mengatasi bahkan bisa membuat kondisi lebih buruk seperti diungkapkan dokter kulit dari Florida, Amerika Serikat, Dan Wasserman.
Advertisement
Menurut Wasserman urine mirip dengan air tawar. Ketika bekas sengatan ubur-ubur disiram urin, akan membuat sel tentakel yang ditinggalkan ubur-ubur di kulit bereaksi. Hal ini dapat menyebabkan nematokis (semacam racun yang berada di tentantakel) meledak. Dengan kata lain, kehadiran urine malah bisa membuat sengatan kecil pada kulit.
Lebih jika mendapatkan sengatan saat berada di dalam air laut, atasi dengan cuka seperti disarankan dokter di UGD Hawaii, Craig Thomas. Pemberian cuka tidak akan menghilangkan rasa sakit namun dapat menonaktifkan nematokis sehingga mereka tidak melepaskan racun lebih banyak seperti ditulis Women's Health (Sabtu, 18/7/2015)
Aplikasikan cuka dengan persentasi 4-6 persen asam aset ke daerah tersengat ubur-ubur biarkan selama 30 detik seperti dikutip Jurnal Marine Drugs.
Namun, penting diketahui juga bahwa bisa jadi cuka malah membuat beberapa ubur-ubur jenis lain melepaskan banyak racun. Berarti tak boleh menggunakan cara menggunakan cuka. Lebih baik tanya warga lokal jenis ubur-ubur apa yang biasa menyengat di pantai tersebut.
Jika memang benar ubur-ubur tersebut bisa diatasi dengan cuka, setelah itu ambil tentakel menggunakan pinset. Dilanjugkan dengan menyiram bagian tersebut menggunakan air laut untuk menghilangkan nematokis yang masih menempel di kulit.