Nadine Chandrawinata Lolos dari Maut

MAUT sudah di depan mata. Tapi untungnya Nadine Chandrawinata bersama ayahnya terhindar dari musibah. Nyawa mereka nyaris terenggut menyusul kapal motor yang membawanya ke Kabupaten Wakatobi, Sulawesi Tenggara, diterjang badai. "Pas nyeberang ternyata ada badai. Kita kehilangan arah. Kita bingu...

oleh Liputan6 diperbarui 22 Apr 2008, 13:09 WIB
MAUT sudah di depan mata. Tapi untungnya Nadine Chandrawinata bersama ayahnya terhindar dari musibah. Nyawa mereka nyaris terenggut menyusul kapal motor yang membawanya ke Kabupaten Wakatobi, Sulawesi Tenggara, diterjang badai. "Pas nyeberang ternyata ada badai. Kita kehilangan arah. Kita bingung mau kemana," ujar Putri Indonesia 2006, belum lama berselang. Nadine berangkat ke Kabupaten Wakatobi 8 April silam. Wanita kelahiran Hannover, Jerman, 8 Mei 1984 berlayar bersama Andy Chandrawinata, ayahnya, beserta rombongan sekitar 20 orang. Ia ke sana dalam rangka mempromosikan wisata bahari seperti yang telah dijalaninya beberapa waktu belakangan ini. Enam jam setelah terombang-ambing di tengah laut, sebuah kapal nelayan melintas. Nadine dan kawan-kawan pun selamat. Mereka lalu pindah kapal dan berangkat menuju pulau terdekat. Meski nyaris dijemput maut, Duta Ekowisata itu mengaku tidak trauma. Seperti ada firasat, sebelum berangkat Nadine membawa bekal sangat banyak. Tak disangka, bekal tersebut bermanfaat dalam perjalannya menuju Kabupaten Wakatobi. Di balik musibah itu, Nadine senang bisa melihat ikan hiu yang selama ini tak pernah dilihatnya.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya