Liputan6.com, Jakarta Saat sebuah film benar-benar mulai terbentuk pada layar, sifat-sifat harus tercermin tidak hanya dalam aktor dengan peran dan karakternya, tetapi dalam pemandangan, desain, dan gambar yang dihadirkan. Dalam film seperti film fiksi Ex Machina misalnya, yang memiliki kebutuhan gambar yang tinggi, danterkadang tidak mungkin hadir secara fisik.
Advertisement
Para pembuat film Ex Machina tidak menemukan pengaturan yang sempurna, dan tidak membuat film dari dua lokasi kehidupan nyata, yang menggabungkan efek visual dan set untuk menciptakan dunia baru yang menakjubkan.
Seperti informasi yang dikutip dari home-designing.com, Minggu (19/7/2015), sebagian besar rumah yang digunakan dalam film ini sebenarnya adalah sebuah hotel. The Juvet Landscape Hotel, di Norwegia, dibangun oleh arsitek Jensen dan Skodvin. Walaupun film berlangsung di Alaska, hotel menakjubkan ini sebenarnya ditemukan di daerah terpencil Norwegia.
Hotel yang belum lama dibuka ini,terletak di antara bebatuan, hutan, dan air. Ada sesuatu pemandangan mewah tentang ‘keterasingan’ di hotel ini. Tak heran jika hotel ini bisa didesain sedemikian rupa sehingga nampak canggih dalam film Ex Machina. (Ibo/Igw)