Top 5 Bisnis: Peningkatan Jumlah Cadangan Devisa Emas China

Berikut 5 artikel terpopuler di kanal bisnis Liputan6.com pada Sabtu, 18 Juli 2015:

oleh Arthur Gideon diperbarui 19 Jul 2015, 12:00 WIB
Ilustrasi Emas (Liputan6.com/Johan Fatzry)

Liputan6.com, Jakarta - Otoritas moneter China ternyata membeli emas cukup banyak dalam enam tahun terakhir yang digunakan sebagai cadangan devisa. Pada April 2009, jumlah cadangan devisa emas China tercatat hanya 1.054 ton. Jumlah tersebut meningkat menjadi 1.658 ton pada akhir Juni 2015. Bertambah kurang lebih 60 persen.  

Pembelian emas itu menunjukkan jika China berusaha melakukan diversifikasi devisa sejak 2010. Karena itu, China lebih membeli banyak emas, dan meninggalkan dolar Amerika Serikat (AS).

Namun memang, China masih tetap meningkatkan jumlah cadangan devisa dalam mata uang asing. Hingga akhir Juni 2015, total cadangan dalam mata uang asing menjadi US$ 3,69 triliun dari periode Januari 2015 di kisaran US$ 3,84 triliun.

Artikel mengenai jumlah cadangan devisa dalam bentuk emas yang dimiliki oleh China tersebut banyak dibaca. Selain itu ada juga beberapa artikel lain yang juga menarik perhatian pembaca.

Lengkapnya, berikut 5 artikel terpopuler di kanal bisnis Liputan6.com pada Sabtu, 18 Juli 2015:

1. China Ungkap Kepemilikan Cadangan Emas

"Emas memiliki karakteristik risiko dan keuntungan unik, dan pada waktu tertentu bukan investasi buruk," tulis bank sentral China dalam situsnya, yang dikutip dari laman CNBC, Sabtu (18/7/2015).

Akan tetapi, kepemilikan emas lebih kecil dibandingkan dengan mata uang asing yang dipegang China. Bila cadangan devisa yang digunakan untuk membeli sejumlah besar emas dalam waktu singkat, mudah untuk mempengaruhi pasar.

Kenaikan kepemilikan emas sebanyak 604 ton oleh China tidak melebihi perkiraan analis dan harga emas tidak terpengaruh sentimen itu.

2. Jurus Menteri Pariwisata Minimalkan Dampak Letusan Gunung Raung

Menteri Pariwisata, Arief Yahya menyusun rencana pengalihan untuk meminimalkan dampak erupsi Gunung Raung di Jawa Timur dan Gunung Gamalama di Maluku Utara terhadap kunjungan wisatawan.

Ia mengatakan, pihaknya akan membuat rencana pengalihan (contingency plan) bagi penumpang pesawat via darat dan laut. "Ini berlaku bagi penumpang pesawat domestik yang akan kembali ke kota-kota terdekat. Karena moda transportasi darat (kereta api) dan laut (kapal laut) tak terganggu. Dengan demikian para penumpang pesawat domestik tersebut mendapat alternatif moda transportasi lain ketimbang terlunta-lunta menunggu di bandara sementara bandara ditutup karena abu vulkanik yang membahayakan keselamatan penerbangan," ujar Arief seperti dikutip dari Antara, Sabtu (18/7/2015).

3. Tiga Faktor Bikin Penjualan Barang Mewah Laku di India

China dan Rusia telah merasakan pertumbuhan ekonomi cerah. Kini berdasarkan laporan Wealth Intelligence Agency Wealth-X, saat ini India menjadi salah satu negara memiliki pertumbuhan ekonomi baik.

Hal itu berdasarkan kebijakan pemerintah dan proyeksi pertumbuhan ekonomi ke depan. Apalagi setelah pemilihan umum pemerintahan baru memegang kendali. Situasi itu turut mendukung penjualan barang mewah di India.

4. Saham Melonjak, Kekayaan Pendiri Google Bertambah Rp 53 Triliun

Kekayaan pendiri Google masing-masing Larry Page dan Sergey Brin bertambah lebih dari US$ 4 miliar atau sekitar Rp 53,36 triliun (asumsi kurs Rp 13.342 per dolar Amerika Serikat). Kenaikan kekayaan itu usai saham Google melonjak 16 persen.

Saham Google ditutup naik menjadi US$ 672,93 pada perdagangan saham Jumat waktu setempat. Kenaikan itu lebih dari US$ 93 dalam satu hari. Ruth Porat yang bergabung dengan Google mengisyaratkan laporan laba melebihi estimasi analis.

5. Yunani dan para kreditor sudah dapat secara resmi memulai pembicaraan dana talangan (bailout) ketiga setelah parlemen zona Eropa memberikan dukungan terutama parlemen Jerman akhirnya menyetujui pembicaraan bailout untuk Yunani.

Pinjaman jangka pendek sekitar 7 miliar Euro akan cair pada Senin pekan depan. Dengan dana itu diharapkan Yunani dapat membayar utangnya.

Pimpinan Eurogroup, Jeroen Dijsselbloem mengatakan sekarang ada kesempatan Yunani untuk memulihkan ekonominya. Namun Dijsselbloem memperingatkan proses tersebut tidak akan mudah, ia berharap negosiasi berjalan sekitar empat minggu. (Gdn/Igw)

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya