Liputan6.com, Jakarta - Sebagai negara dengan perekonomian terbesar kedua dunia, Presiden Bank Dunia Jim Yong Kim mengatakan, China masih memiliki banyak kemampuan untuk mencapai target pertumbuhan tahunan sekitar 7 persen. Itu masih bisa tercapai meskipun beberapa waktu ini, China sempat mengalami perlambatan pertumbuhan dan kerontokan di bursa saham.
"Tingkat pertumbuhan produk domestik bruto 7 persen masih menjadi kecemburuan dunia. Tak diragukan lagi, China terus meningkatkan perannya untuk berkembang di dunia," terangnya seperti dilansir dari Shanghai Daily, Minggu (19/7/2015).
Dia menjelaskan, dengan fluktuasi bursa saham yang beru terjadi, pihaknya yakin ekonomi China masih kuat dan fundamentalnya masih berdiri kokoh. Kim mengatakan, upaya-upaya pemerintah China mengatasi turbulensi bursa saham baru-baru ini juga telah menjadi perhatian bank dunia.
Kim menjelaskan, pemerintah telah mengambil serangkaian langkah penting guna menstabilkan pasar moneter dan bursa saham. Semua upaya itu dilakukan guna menunjukkan lingkungan pasar yang terbuka, transparan, untuk jangka panjang.
Reformasi sosial dan ekonomi juga akan terus membuat model pertumbuhan China bertransformasi menjadi lebih efisien, dan dapat berkelanjutan. China juga akan terus melakukan berbagai reformasi lain di berbagai sektor guna memastikan ekonominya tumbuh dengan laju yang cepat.
"Kami telah melihat beberapa kemajuan dalam sejumlah reformasi yang dilakukan termasuk pertumbuhan kredit yang lebih rendah, regulasi perbankan yang lebih baik dan manajemen kredit pemerintahan lokal yang lebih baik," terang Kim.
Menurutnya, reformasi tersebut adalah kunci yang akan menjadi kesuksesan ekonomi China. Perdana Menteri China Li Keqiang mengatakan, ekonomi China telah mengalami perubahan dan memiliki ruang utnuk melakukan manuver.
Pertumbuhan ekonomi stabil di level tujuh persen pada kuartal edua tahun ini. Jauh lebih tinggi dari angka yang diprediksi pasar sebesar 6,8 persen. (Sis/Gdn)
Bank Dunia: Pertumbuhan China Bikin Iri Negara Lain
Reformasi sosial dan ekonomi juga akan terus membuat model pertumbuhan China bertransformasi menjadi lebih efisien.
diperbarui 19 Jul 2015, 16:16 WIBChina | Foto: The China Times
Advertisement
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Fokus : Penanganan Korban Erupsi Gunung Lewotobi, Aktivitas Belajar di Pengungsian
TikTok dan WHO Dorong Kesadaran Kesehatan Mental di Indonesia Lewat Konten Edukatif
Fokus Pagi : Gudang Kertas di Muara Baru Jakarta Utara Terbakar
Menko Zulkifli Hasan ke Petani: Aturan Pupuk Subsidi Kita Pangkas Semua!
Hasil Kumamoto Masters 2024: Kalah Dramatis, Jonatan Christie Sulit Menerima Gagal ke Final
Hadiri Gebyar Budaya Adat, Cagub Husain Serukan Pesan Damai di Pilkada Malut
Berusaha Bebas, Praperadilan Tersangka Korupsi BNI Rp46,6 M Kandas di Pengadilan
Mitra Distribusi Penjualan, BRI Beri Kemudahan Investasi Sukuk Tabungan ST013 Lewat BRImo
Ngeri Banget, Ada Ular Ngumpet di Kolong Mobil
Bukan Gelar Doktor Bahlil Lahadalia yang Ditangguhkan, Tapi Jadwal Yudisiumnya
Catat, Ini Rute Khusus Menuju Lokasi Debat Terakhir Pilgub Jakarta 2024
Investasi Sukuk Tabungan ST013 Lebih Mudah dan Aman Lewat BRImo, Begini Panduannya!