Liputan6.com, Jakarta - Polisi mengatakan motif pembunuhan Nurbaeti, wartawati yang meninggal di Depok, Jawa Barat, murni karena pencurian dengan kekerasan. Namun, sepeda motor dan perhiasan korban masih ada di tempat semula. Keempat pelaku hanya mengambil alat kerja korban dan uang tunai.
Kepala Kepolisian Resor Depok, Kombes Dwiyono, membenarkan dua benda berharga itu tidak diambil oleh pelaku. "Iya betul," ujar Dwiyono saat dihubungi Liputan6.com, Jakarta, Senin (20/7/2015).
Namun, dia membantah perampokan alat kerja tersebut berhubungan dengan profesi Nurbaeti sebagai wartawan.
"Dia tidak mengambil motor itu karena tidak profesional dalam hal tersebut. Jika mengambil sepeda motor, mereka kan harus menjualnya. Mereka tidak kenal dengan penadah," tutur Dwiyono.
Hal ini, lanjut dia, diperkuat dengan pernyataan ketiga tersangka yang telah tertangkap. MAU, S, dan MU mengaku hanya ingin merampok rumah Nurbaeti. Mereka tidak menyangka korban ada di rumah saat itu.
Menurut dia, hasil pemeriksaan terhadap tersangka mengungkap, pelaku kaget Nurbaeti masih di rumah dan sedang sahur. Para pelaku kemudian menunggunya hingga tidur.
Advertisement
Setelah itu, keempat pelaku mulai menggasak harta benda wanita 44 tahun tersebut. Namun, suara gaduh membangunkan Nurbaeti. Korban pun memergoki pelaku.
Seorang pelaku lalu memukul Nurbaeti tepat di tulang rusuknya. Tidak berhenti di situ, MU menusuk korban 9 kali.
Akibat perbuatannya, pelaku dijerat dengan Pasal 363 dan 365 KUHP tentang pencurian dengan kekerasan. Pelaku terancam hukuman 20 tahun atau penjara seumur hidup karena pencurian yang dilakukan bersama-sama menyebabkan Nurbaeti meninggal dunia. (Bob/Yus)