Harga Minyak Naik Dipicu Pelemahan Dolar AS

Harga minyak mentah AS ditutup di atas US$ 50 per barel.

oleh Nurseffi Dwi Wahyuni diperbarui 22 Jul 2015, 06:20 WIB
Ilustrasi Tambang Minyak 1 (Liputan6.com/M.Iqbal)

Liputan6.com, New York - Harga minyak mentah berjangka menguat pada penutupan perdagangan Selasa (Rabu pagi wIB) dipicu melemahnya dolar Amerika Serikat (AS). Harga minyak mentah AS ditutup di atas US$ 50 per barel.

Dilansir dari Reuters, Rabu (22/7/2015), nilai tukar dolar AS terhadap sejumlah mata uang terjun bebas dari level tertinggi tiga bulan akibat aksi ambil untung (profit taking) ringan dan karena euro rebound.

Penguatan dolar AS membawa untung lebih bagi investor non-AS untuk menjual aset dalam mata uang dolar dan melemahnya greenback membuat minyak lebih murah bagi konsumen yang menggunakan mata uang lainnya.

Harapan pasokan lebih dari Iran sebagai hasil kesepakatan program nuklir dan kekhawatiran bahwa kekhawatiran ekonomi di China dan Eropa akan membebani permintaan telah memberikan tekanan pada minyak bulan ini.

Harga minyak mentah AS untuk pengiriman Agustus tercatat naik US$ 21 sen menjadi US$ 50,36 per barel, setelah tergelincir ke US$ 49,77 per barel.
Minyak mentah AS pengiriman September menetap di US$ 50,86 per barel, atau naik 42 sen.

Harga minyak jenis Brent untuk pengiriman September naik US$ 39 sen menjadi USS 57,04 per barel.

Stok bensin AS diperkirakan naik 900.000 barel pekan lalu, menurut analis yang disurvei oleh Reuters menjelang laporan persediaan mingguan.  Stok minyak mentah diprediksi akan jatuh 2,3 juta barel. (Ndw/Igw)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya