Liputan6.com, Jakarta Banyak ilmuwan tertarik dengan golongan darah. Karena selain menunjukkan kepribadian, golongan darah ini ternyata menunjukkan risiko penyakit.
Berikut ini, ada beberapa fakta baru yang terkait dengan golongan darah, seperti dikutip MSN, Rabu (22/7/2015):
Advertisement
1. Darah O paling disukai nyamuk
Penelitian yang dilakukan Japan's Institute of Pest Control Technology menyebutkan orang dengan golongan darah O dua kali lebih disukai nyamuk.
Penelitian lain menunjukkan, golongan darah O cenderung berisiko terkena malaria karena kulit mereka lebih sensitif dan gigitan serangga bisa memicu pelepasan sel yang membuat kulit bengkak (bentol).
2. Risiko mabuk
Beberapa studi pada 1970 dan '80-an menemukan hubungan yang lemah antara golongan darah A dan tingkat konsumsi tinggi alkohol. Studi ini menunjukkan, antigen tipe A dapat mengubah reaksi sistem kekebalan tubuh. Bila ditambah faktor genetik, golongan darah ini paling mudah ketagihan alkohol.
Menurut Badan Jaminan Kesehatan Inggris (National Institutes of Health), 50 persen golongan darah A cenderung alkoholik.
3. Mudah stres
Ini mungkin berita buruk bagi Anda yang memiliki golongan darah O. Studi yang dilakukan US Department of Veterans Affairs di Amerika Serikat menemukan, golongan darah ini rentan mengalami peningkatan kadar hormon stres. Golongan darah ini juga cenderung menyimpan masalah dalam waktu lama sehingga bisa stres berkepanjangan.
4. Gigih
Sebuah studi dalam Jurnal Neuropsychobiology menemukan, orang dengan golongan darah A cenderung memiliki gangguan dan perilaku obsesif-kompulsif. Walaupun penelitian ini lemah dan tidak terbukti, namun peneliti Jepang justru menemukan korelasi antara golongan darah A dan kegigihan bekerja. Mereka mendefinisikan golongan darah A sebagai orang yang rajin, tekun dan memiliki stabilitas walaupun frustrasi dan lelah.
5. Bakteri dalam usus
Beberapa tahun yang lalu, para peneliti Eropa menemukan spesies bakteri di usus orang dengan golongan darah tertentu berbeda. Sejak itu, tim yang terpisah dari Finlandia menemukan korelasi antara golongan darah dan strain tertentu dari bakteri usus. Implikasi ini cukup besar namun penelitian dari Finlandia mengatakan, perlu penelitian lebih lanjut.