Liputan6.com, Jakarta - PT Pertamina (Persero) gencar membangun Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) terutama di rest area mengingat pemerintah juga genjot pembangunan jalan tol. Pertamina menggelontorkan dana investasi kurang lebih Rp 60 miliar untuk setiap SPBU baru di rest area.
Vice President Corporate Corporate Communication, Wianda Pusponegoro mengatakan, investasi pembangunan SPBU di rest area relatif lebih mahal dari tempat biasa yang hanya sekitar Rp 5 miliar-Rp 10 miliar. Hal itu lantaran rest area memiliki fasilitas lebih lengkap dan luas lahan lebih luas.
"Jadi kalau rata-rata per SPBU itu investasi kami hampir Rp 60 miliar. Seperti di rest area itu kami ada kerja sama. Ada pembagiannya. Tapi untuk infrastrukturnya, murni Pertamina yang membangun," kata dia di Jakarta, Rabu (22/7/2015).
Wianda mengatakan, investasi Rp 60 miliar itu untuk SPBU baru dengan menjual multi produk mulai dari Premium, Pertamax, Pertamax Plus, Pertamina Dex, hingga produk BBM terbaru yang akan dijual perseroan yaitu Pertalite.
Advertisement
Terkait penjualan Pertalite, Pertamina akan melakukan uji pasar di tiga kota untuk Pertalite. Ada pun, kota-kota tersebut Jakarta, Bandung, dan Surabaya.
Dia bilang, adapun jumlah SPBU yang disiapkan oleh Pertamina dalam uji coba tersebut mencapai 103 SPBU dengan masing-masing pengisian sekitar 8 ton.
"Satu SPBU nanti kami siapkan 8 ton. Jadi kami harap tidak serta-merta mengisi sebanyak mungkin motor 3 liter, mobil 10-20 liter per kendaraan untuk pengenalan saja," ujar Wianda.
Sementara, dia mengatakan dengan adanya Pertalite tidak akan mengurangi volume bahan bakar Premium. "Tidak ada, kita sudah maping. Terutama di SPBU rest area kami lihat. Kami sudah siapkan tanki timbun buat Pertalite, sudah disiapkan sendiri. Nanti dari sisi SPBU, kami tidak kurangi Premium," tutup dia.
Sebelumnya, Pertamina akan melakukan uji coba pasar bahan bakar minyak jenis baru Pertalite setelah Lebaran. Pertalite muncul dengan kadar Research Octane Number (RON) 90 tersebut akan memberikan pilihan untuk masyarakat terhadap BBM yang dijual Pertamina.
"Sesuai dengan spesifikasi kendaraan yang dimiliki, orang bisa memilih apakah RON 88, RON 90 atau RON 92," kata Direktur Utama Pertamina Dwi Soetjipto.
Menurut Dwi, sebelum memasarkan BBM dengan hijau tersebut, Pertamina akan melakukan uji coba pasar Pertalite pada 24 Juli 2015. "Jadi kami merencanakan untuk tes Pertalite pada 24 Juli," tutur Dwi. (Amd/Gdn)