Liputan6.com, Jakarta - Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Imam Nahrawi ikut mengomentari dipenjaranya eks wasit asal Indonesia, Nasiruddin, karena terlibat match fixing. Imam meminta Kepolisian Republik Indonesia lebih aktif dalam memberantas pengaturan skor di dalam negeri.
Nasiruddin ditangkap oleh Biro Investigasi dan Praktik Korupsi Singapura (CPIB) bersama tiga orang lainnya yang diduga terlibat pengaturan skor sebuah laga SEA Games 2015. Nasiruddin kini harus menerima hukuman kurungan penjara selama 30 bulan di Singapura.
"Kita tahu semua kalau ada peristiwa penting di Singapura, yang melibatkan anak negeri, semoga hal itu menjadi cambuk bagi kita semua tentang masalah pengaturan skor yang belum tuntas," kata Menpora Imam usai acara Halal Bihalal atau ramah tamah pasca Idul Fitri di kementeriannya, Rabu (22/7) siang WIB.
Nasiruddin terbukti telah melakukan pengaturan skor dengan meminta Timor Leste mengalah pada pertandingan melawan Malaysia di partai pembuka cabor sepak bola SEA Games 2015 30 Mei lalu. Hal tersebut menurut CPIB membuktikan Nasiruddin telah melanggar Undang-Undang Pencegahan Korupsi di Singapura.
Imam juga meminta kasus sepak bola gajah yang melibatkan PSIS Semarang dan PSS Sleman dituntaskan. Politisi Partai Kebangkitan Bangsa ini meminta aparat hukum ambil bagian dalam kasus sepak bola gajah.
"Ketidaktuntasan itu seperti yang kita ketahui bersama kalau kasus Sepak Bola Gajah sampai saat ini belum ada penanganannya secara serius dari aparat hukum. Semoga jadi momentum untuk aparat hukum untuk membuat efek jera," jelas Imam. (Ris/Win)
Advertisement
Baca juga: