Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Gorontalo akan menyiapkan makanan gratis bagi 5.000 warga saat tradisi Lebaran Ketupat di sepanjang jalan Yosonegoro, Kecamatan Limboto Barat Kabupaten Gorontalo pada Jumat (24/7/2015).
Makanan tersebut akan disiapkan oleh masing-masing SKPD di lingkungan pemprov dan setiap pengunjung bisa mampir untuk makan di lokasi tersebut.
"Lokasinya di simpang tiga Yosonegoro. Silahkan bagi warga yang melintas atau sedang bepergian merayakan lebaran ketupat untuk mampir dan menikmati makanan yang kami disiapkan," kata Gubernur Gorontalo Rusli Habibie.
Selain beragam makanan khas lebaran, acara tersebut juga akan dimeriahkan dengan hiburan rakyat dan beragam "door prize" menarik bagi masyarakat. Ia memastikan Lebaran Ketupat kali ini akan lebih meriah dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya.
"Ini kan tradisi tiap tahun dan kami lihat masyarakat banyak antusias untuk merayakannya. Kami ingin larut dalam kegembiraan dan perayaan itu. Selain mengunjungi sanak saudara mereka juga bisa mampir di stan pemprov ," imbuh mantan Bupati Gorontalo Utara itu.
Sementara itu, Kepala Biro Humas dan Protokol Setda Provinsi Gorontalo Rifli Katili mengungkapkan, saat Lebaran Ketupat nanti beragam hiburan sudah disiapkan oleh pemerintah provinsi. Tidak ketinggalan yakni lomba pacuan kuda dan karapan sapi yang rutin digelar setiap perayaan ketupat di Yosonegoro.
"Pacuan kuda dan karapan sapi akan digelar sejak siang hari. Sengaja kami memilih simpang tiga Yosonegoro untuk jamuan makan karena berdekatan dengan lapangan golf sebagai lokasi pacuan kuda. Jadi sambil menikmati hiburan masyarakat bisa menikmati makanan gratis," jelasnya.
Lebih lanjut ia mengemukakan, pada Lebaran Ketupat nanti gubernur bersama Wakil Gubernur Idris Rahim dan para pimpinan SKPD dijadwalkan ikut menyemarakan acara tersebut.
Rombongan pemprov terlebih dahulu menggelar silaturahim ke tokoh -tokoh masyarakat Jawa Tondano (Jaton) di Yosonegoro sebelum membuka lomba pacuan kuda dan hadir di stan pemprov.
Lebaran ketupat merupakan tradisi masyarakat keturunan Jawa-Tondano (Jaton) di Gorontalo yang biasa digelar hari ke-8 Idul Fitri.
Tradisi yang dipusatkan di "kampung jawa" Desa Yosonegoro Kecamatan Limboto Barat ini dilakukan dengan cara menyediakan makanan bagi siapa saja yang ingin bertamu.
Meski tidak saling mengenal dan tanpa hubungan kekeluargaan, masyarakat dari berbagai daerah bebas untuk bertamu, makan bahkan membawa oleh oleh berupa dodol dan nasi bulu (beras ketan yang dikukus di dalam bambu).
Belakangan tradisi menjamu tamu ini sudah digelar di banyak tempat dan tidak lagi di dominasi oleh warga Jaton namun juga warga Gorontalo sendiri.(Ant/Nrm)
Pemprov Gorontalo Gelar Tradisi Lebaran Ketupat Jumat 24 Juli
Selain beragam makanan khas lebaran, acara tersebut juga akan dimeriahkan dengan hiburan rakyat dan beragam "door prize."
diperbarui 23 Jul 2015, 07:40 WIBYuk, persiapkan beragam menu seru untuk dinikmati bersama keluarga di hari raya Idul Fitri.
Advertisement
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 Ramadan UpdateDahulukan Makan atau Sholat Dulu? Ini Jawaban Gus Baha
5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Marissa Anita Ungkap Perbedaan Tiktok di China dan di Negara Lain, Algoritma Diacak-Acak
Panduan Lengkap Apa Style Daftar Pustaka: Cara Menulis yang Benar
Pemerintah Siapkan Lahan di Kemayoran hingga Senayan untuk Bangun 1 Juta Rumah Warga
Apa Itu Induksi: Pengertian, Metode, dan Risiko dalam Persalinan
Resep Tongseng Ayam Santan dan Rahasia Bumbunya, Lezat dan Mudah Dibuat
Apa Itu Independen: Pengertian, Ciri-ciri, dan Manfaatnya
Teknik Industri Kerja Apa: Prospek Karier Menjanjikan di Era Modern
10 Variasi Resep Saus Dimsum yang Enak dan Bikin Nambah
Patrick Kluivert Diketahui Telah Berkomunikasi dengan Erick Thohir sejak Piala Asia 2023, Masih Dilatih Shin Tae-yong
Gambaran Syahrul Trisna kepada Shin Tae-yong sebagai Pelatih yang Disiplin dan Tegas: Punya Rasa Peduli, Rendah Hati, dan Humoris
Resep Es Buah Segar, Begini Cara Membuat dan Variasi yang Wajib Dicoba
Jejak 5 Pelatih Belanda yang Tangani Timnas Indonesia sebelum Patrick Kluivert: Ada yang Persembahkan Gelar?