Pra Reka Ulang Pembunuhan Wartawati Nurbaeti Diwarnai Kericuhan

Wakasatreskrim Polresta Depok menyatakan pra reka ulang dilakukan untuk mendapatkan gambaran saat keempat pelaku melakukan pembunuhan.

oleh Liputan6 diperbarui 23 Jul 2015, 07:58 WIB
Wakasatreskrim Polresta Depok menyatakan pra reka ulang dilakukan untuk mendapatkan gambaran saat keempat pelaku melakukan pembunuhan.

Liputan6.com, Depok - Keempat tersangka pembunuh Nurbaeti Rofiq, yakni Syarifudin alias S, Pujono alias P, Hafid alias U dan Deny alias D, memperagakan perampokan disertai pembunuhan. Deny adalah orang yang pertama kali masuk ke dalam rumah dan terpergok korban.

Seperti ditayangkan Liputan 6 Pagi SCTV, Kamis (23/7/2015), Deny menyergap korban dan membekap mulut korban. Dengan pisau sangkur yang sudah dipersiapkan, Deny menusuk dada dan perut korban sebanyak dua kali, dibantu rekannya Hafid alias Ubay. Sembari memegang kaki korban, Ubay juga menusuk dengan pisau dapur. Setelah menusuk hingga tewas, Ubay mengikat tangan dan kaki korban.

Keduanya lalu mengambil laptop kamera serta empat ponsel korban. Kedua tersangka lain pun masuk berusaha mencari harta lainnya.

Kesal menyaksikan tersangka otak pelaku pembunuhan Nurbaeti Rofiq memperagakan reka ulang adegan dengan tenang dan diwarnai senyuman, seorang sahabat korban memukul tersangka hingga terjadi kericuhan.

Wakasatreskrim Polresta Depok menyatakan pra reka ulang dilakukan untuk mendapatkan gambaran saat keempat pelaku melakukan pembunuhan. Hal ini dilakukan untuk kepentingan pemeriksaan. Sebanyak 13 adegan diperagakan para tersangka.

Korban ditemukan tak bernyawa di rumahnya di Perumahan Gaperi, Bojong Gede, Bogor, Jawa Barat pada Sabtu 18 Juli lalu. Korban tewas dengan tangan terikat dan penuh luka tusuk dan sejumlah luka lainnya di bagian leher.

Namun, dari pra rekonstruksi belum jelas alasan pelaku mengikat korban setelah dibunuh. Kemudian bagaimana cara pelaku menganiaya korban hingga tulang rusuk korban patah? Kejanggalan ini membuat kasus pembunuhan Nurbaeti masih menyimpan misteri. (Dan/Ado)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya