Liputan6.com, Jakarta - Ashley Madison, situs kencan untuk orang-orang yang mencari perselingkuhan, menawarkan kepada pengguna untuk menghapus akun mereka di tengah ancaman tindakan hukum dari member yang datanya dibobol hacker.
Dalam pernyataan terbaru, Ashley Madison menegaskan bahwa privasi pengguna adalah hal utama dan sekarang mereka telah menawarkan akses penuh kapada pengguna untuk menghapus data mereka tanpa dipungut biaya alias gratis.
Sebelumnya, pengguna harus membayar US$ 19 atau sekitar Rp 250 ribu untuk menghapus semua data dari profil dan aktivitas komunikasi mereka dari situs web, termasuk postingan-an gambar dan pesan yang dikirim ke kotak email pengguna.
Ashley Madison mengaku, opsi ini dikembangkan atas permintaan pengguna, dan dirancang berdasarkan feedback dari mereka. Demikian seperti dikutip dari laman Telegraph, Kamis (23/7/2015).
Keputusan untuk menawarkan layanan gratis ini hadir setelah Ashley Madison mengalami serangan cyber besar-besaran. Hacker mengancam untuk mengekspos nama dan "fantasi seksual rahasia" dari pengguna ke dunia maya, kecuali kalau situs itu tutup.
CNBC mewartakan, kelompok hacker yang mengidentifikasikan dirinya sebagai The Impact Team mengklaim telah berhasil mengusai data pribadi 37 juta pengguna Ashley Madison .
Tak hanya berasal dari server Ashley Madison, data-data pribadi pengguna itu juga didapat hacker dari dua situs pendukungnya, yakni Cougar Life dan Established Men. Ketiga situs layanan kencan rahasia itu merupakan berada di bawah payung grup bisnis online asal Kanada, Avid Life Media.
Para pengguna semakin khawatir setelah The Impact Team mengancam akan membocorkan data-data pribadi mereka tersebut ke dunia maya. Di dalamnya termasuk data perselingkuhan dan kartu kredit pengguna.
(isk/dhi)
Advertisement