BPBD DIY Bersiap Hadapi Kekeringan di Yogyakarta

Gunungkidul dan Kulonprogo masih menjadi wilayah yang rawan kekeringan di DIY.

oleh Yanuar H diperbarui 23 Jul 2015, 12:27 WIB
Kekeringan di musim kemarau. (Antara)

Liputan6.com, Yogyakarta - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Yogyakarta siap menyambut datangnya puncak musim kemarau. Musim kemarau biasa membuat sejumlah lokasi di daerah istimewa ini mengalami kekeringan.

Kepala BPBD DIY Gatot Saptadi mengatakan jajarannya dan pemerintah setempat belum menetapkan status darurat kekeringan di DIY. Walaupun, sudah ada beberapa wilayah yang mengalami kekeringan.

Dia menilai kekeringan di beberapa wilayah itu masih bisa ditangani pemerintah kabupaten setempat, seperti yang terjadi di Gunungkidul. Wilayah tersebut masih menjadi wilayah yang rawan kekeringan di DIY.

"Masih belum signifikan pantauan kami terus lakukan tapi belum kelihatan banyak. Gunungkidul ya, tapi belum darurat," ujar Gatot, Kamis (23/7/2015).

Berkaca dari tahun lalu, ada 15 wilayah yang mengalami kekeringan di DIY. Gunungkidul masih menjadi wilayah yang paling banyak mengalami kekeringan dengan 6 wilayah pada 2014. Kulonprogo memiliki 5 titik wilayah yang kekeringan, sisanya ada di Bantul dan Sleman.

Sementara, tahun ini, ada sejumlah titik yang tersebar di Gunungkidul yang mengalami kekeringan.

"Di Gunungkidul ada 10 kecamatan. Permintaan banyak karena destinasi wisata banyak kebutuhannya. Walaupun banyak tapi tidak ada keluhan signifikan," ujar Gatot.

BPBD memprediksi puncak musim kemarau terjadi pada Agustus. Dia menyebut musim kemarau tahun ini lebih panjang dari tahun lalu. Namun, kata Gatot, musim kemarau tahun ini tidak ekstrem. Ini sesuai dengan data dari BMKG DIY.

Namun, BPBD DIY sudah menyiapkan langkah penanganan bencana kekeringan di DIY. Salah satunya dropping air.

"Melakukan penanganan darurat dropping air masih ditangani. Di Gunungkidul sekarang masih bisa ditangani dinas PU, dinas Sosial dan BPBD daerah. Selain itu, optimalisasi armada untuk fungsikan embung-embung," ujar Gatot. (Bob/Mut)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya