Liputan6.com, Nganjuk - Bencana yang menimpa wisatawan air terjun Sedudo, Nganjuk, Jawa Timur mengundang keprihatinan banyak pihak, tak terkecuali Bupati Nganjuk Taufiqurrahman.
Seperti ditayangkan Liputan 6 Siang SCTV, Kamis (23/7/2015), rombongan Pemerintah Kabupaten Nganjuk mendatangi rumah seorang dari 3 korban tewas akibat longsor di kawasan wisata air terjun Sedudo, Desa Ngliman, Nganjuk, Jawa Timur.
Bertolak dari Nganjuk, rombongan ini tiba di rumah keluarga Sofyan Nauri di Jalan Raya Kapas Jaya, Surabaya, Kamis dini hari. Selain memberikan santunan, Bupati juga menyatakan akan menutup tempat wisata air terjun Sedudo hingga dipastikan aman kembali.
"Untuk pariwisatanya ditutup hanya yang tempat air terjun karena masih diperiksa lagi besok pagi," kata Bupati Nganjuk Taufiqurrahman kala meninjau rumah korban longsor.
Upaya penutupan lokasi wisata air terjun Sedudo juga diamini oleh pihak Perhutani. Meski begitu Kepala Perhutani KPH Kediri Romantika memastikan longsor terjadi bukan karena pembalakan liar.
Pemantauan yang dimulai sejak Kamis pagi memastikan kawasan di atas air terjun masuk kategori tanah labil dan rawan longsor.
Rencananya pihak Perhutani dalam 2 hari ke depan bekerja sama dengan pemerintah akan segera melakukan penelitian lebih mendetail di atas hutan di sekitar air terjun guna memastikan kondisi aman. Setidaknya bila air terjun kembali dibuka untuk umum. (Mar/Sss)
Advertisement