Kejutan Sang Menteri untuk Gadis Kecil Viara

Gembira bukan kepalang melanda hati Viara Hik'matun Nisa yang dikunjungi Menteri PANRB

oleh Liputan6 diperbarui 23 Jul 2015, 18:18 WIB
Gembira bukan kepalang melanda hati Viara Hik'matun Nisa yang dikunjungi Menteri PANRB

Liputan6.com, Jakarta Salah tugas Menteri PANRB (Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi ) yaitu memastikan agar pelayanan publik berjalan dengan baik, sehingga masyarakat merasa puas. Namun lebih dari itu, dalam perjalanannya terkadang perhatian lebih yang diberikan oleh pejabat negara juga kerap dibutuhkan oleh masyarakat.

Seperti yang dilakukan Menteri PANRB, Yuddy Chrisnandi saat melakukan kunjungan kerja di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, Jakarta Pusat, Kamis (23/7). Dalam kunjungannya, dia sempat membesuk Viara Hik’matun Nisa, bertepatan peringatan Hari Anak Nasional. Menteri Yuddy pun memberikan kebahagiaan pada seorang anak, pasien penderita gagal ginjal serta lupus.

Viara sudah satu tahun dirawat di RSCM akibat penyakitnya tersebut. Kini, di usianya yang ke 11 tahun dia mendapat kejutan dari Menteri Yuddy. “Shalatnya tetap jalankan? Meski pun sakit harus tetap shalat ya, ngga apa-apa duduk, kan boleh. Yang penting tetap berdoa sama Allah minta agar Viara diberi kesehatan,” ujar Menteri Yuddy memberi semangat.

Yuddy juga sempat memberikan hadiah ulang tahun kepada Viara. “Ini ada hadiah untuk Viara mudah - mudahan Viara bisa sehat terus. Jangan lupa minum susu biar badannya sehat dan besar kaya beruang,” katanya diikuti oleh tawa suster dan Viara.

Menurut Inwa Ningsih (Iin), Viara sangat ingin bertemu dengan Pak Menteri. Sejak dua bulan yang lalu, saat dia mendapat telepon dari Kepala Biro Hukum dan KIP Kementerian PANRB Herman Suryatman, bahwa Menteri PANRB ingin membesuk Viara, gadis kecil itu selalu menanyakan Pak Menteri Yuddy.

“Seneng banget karena Pak Menpan sempat hadir ke sini di tengah kesibukannya. Karena sejak kemarin Viara selalu bertanya terus, katanya Pak Menteri mau jenguk. Saya selalu bilang kalau pak Menteri mungkin sedang sibuk. Eh lalu tiba - tiba bapak datang ke sini,” kata Iin.

Iin mengatakan, perjuangan Viara untuk terus sehat sangatlah panjang. Bapaknya, Hadi, harus menjual buku komik buah karyanya, yang berisi cerita kehidupan Viara selama menderita lupus dan gagal ginjal yang menderita sakit sejak umur 7 tahun.

“Viara sudah di rumah sakit sejak berbulan - bulan karena bapaknya sudah tidak kerja. Dia menulis kisah hidup Viara dan kemudian dijadikan novel dan komik. Terus ada teman yang mau membiayai untuk menggandakan novel itu, jadinya saya jual ke sekolah - sekolah dan juga teman - teman kenalan saya,” kisah Iin.

Iin sangat bersyukur, kondisi Viara saat ini sudah jauh lebih baik. Setelah satu tahun melakukan cuci darah di RSCM, anak kelahiran Situbondo Jawa Timur, 22 Juli 2004 itu kini bisa sedikit bernafas dengan lega. Meskipun saat ini anaknya masih harus dirawat secara intensif. Viara datang ke Jakarta November tahun 2014, karena harus kemo untuk penyakit lupusnya.

Menurut Karo Hukum dan KIP Herman Suryatman, perkenalan dia dengan Viara terjadi sekitar dua bulan yang lalu. Saat itu, Menteri Yuddy memintanya untuk mencari tahu mengenai Viara yang saat itu sudah dirawat di RSCM.

“Jadi sudah dua bulan yang lalu saya berkomunikasi dengan keluarga Viara. Saya katakan Pak Menteri ingin membesuk, tetapi karena jadwal Pak Menteri yang sangat padat, makanya hari ini kebetulan meninjau RSCM. Jadi Pak Menteri mampir sebentar,karena mendadak banget,” kata Herman.

Herman juga berdoa agar Viara bisa segera sehat dan bisa kembali bermain bersama teman - teman sebayanya. “Cepat sehat dan bisa bermain lagi,” katanya. 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya