Ingin Belikan Ibunda Kalung Jadi Alasan Pemuda Ini ke Jakarta

Sofyan merasa iri dengan sepupunya yang bisa membagikan baju baru kepada keluarga.

oleh Putu Merta Surya Putra diperbarui 24 Jul 2015, 06:22 WIB
Belum ke Jakarta kalau tidak mengunjungi Monumen Nasional atau Monas. Bangunan setinggi 132 meter ini merupakan salah satu tempat yang akan menjadi incaran para wisatawan dari dalam kota maupun luar kota. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta- Ibukota memang mempunyai daya magis sendiri, dengan gemerlap dan hingar bingarnya. Kota Jakarta selalu menjadi pilihan untuk dijadikan pijakan hidup, bagi siapa pun yang ingin hidup lebih baik.

Begitulah yang dirasakan Sofyan (23) penjahit asal Purwokerto, Jawa Tengah, yang baru menginjakkan kakinya di Jakarta. Dia merasa terpesona dengan keramaian yang terjadi. Hanya dengan bisikan sepupunya yang lebih dulu merantau di Jakarta, Sofyan pun mengikuti jejaknya untuk meraih mimpi.

"Saya sebenarnya diajak sama sepupu. Akhirnya, coba beranikan diri saja. Saya juga sudah punya keahlian menjahit, makanya saya mau coba jahit di Jakarta daripada di desa," ujar Sofyan saat ditemui di Stasiun Pasar Senen, Jakarta, Kamis 23 Juli 2015.

Sofyan merasa iri dengan sepupunya yang bisa membagikan baju baru kepada keluarga. Hal inilah yang membuat Sofyan semakin mantap mengadu nasib di Jakarta. Dia siap menghadapi keadaan kota, walaupun sering dinasihati bahwa kehidupan di kota metropolitan keras.

"Iri lihat sepupu yang bisa bagi-bagi baju ke adiknya, ibunya, ayahnya. Padahal dulu, sama saya masih belajar jahit. Eh dia bisa lebih sukses. Saya tahu Jakarta keras, sering disebut orang dan dengar di TV. Tapi, anak lelaki harus siap," ujar Sofyan.

Selama di Jakarta, Sofyan yang belajar dari pamannya --seorang penjahit rumahan-- akan tinggal di kos sepupunya terlebih dahulu. Apalagi, tempat sepupunya bekerja di Jakarta Utara, juga sedang membutuhkan penjahit.

"Sepupu saya sudah 2 tahun di Jakarta. Dia jahit juga. Kata dia, bosnya butuh karyawan jujur, karena sering dibawa kabur jahitan pelanggannya. Makanya, daripada cari orang lain, sepupu saya tawarin," tutur Sofyan.

Sejumlah kendaraan saat melintas di kawasan Bundaran HI, Jakarta, Jumat (3/4/2015). Kondisi jalanan lengang disebabkan libur panjang yang bertepatan libur paskah dan banyaknya masyarakat Jakarta yang berlibur ke luar kota. (Liputan6.com/Herman Zakharia)


Sofyan berharap, dengan merantaunya ke Jakarta, dia bisa membelikan kalung emas untuk ibunda tercintanya.

"Saya ingin setahun di Jakarta sudah bisa beli kalung emas buat ibu. Ibu dari dulu ingin. Kata teman saya gajinya lumayan jahit di Jakarta, kadang bisa dapat Rp 1 juta sampai Rp 1,3 juta. Daripada di kampung, Rp 500 ribu saja susah dapatnya," tutur dia.

Sofyan mengaku tahu dengan aturan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok, yang perlu surat pindah jika ingin ke Jakarta. Dia bukan tidak ingin mengindahkan, tapi berjanji jika sudah setahun baru dia berani mengurus kepindahannya.

"Saya mau setahun dulu. Pengin tahu dulu hidup di sini. Bukan coba-coba, tapi ingin lihat apakah saya bisa hidup dengan kemampuan saya. Saya bukannya ingin melanggar aturan, tetapi pengin stabil dulu. Saya janji, jika sudah mantap, saya urus semua," tandas Sofyan. (Mvi/Ado)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya