Wagub Djarot: Pengangguran Dekat dengan Setan

Djarot mengatakan, urbanisasi masyarakat dari daerah‎ kecil ke Jakarta selalu berlangsung besar-besaran setelah Idulfitri.

oleh Taufiqurrohman diperbarui 24 Jul 2015, 11:15 WIB
Djarot Saiful Hidayat (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Liputan6.com, Jakarta - Wakil Gubernur DKI Jakarta, Djarot Saiful Hidayat, menekankan kepada Pemerintah Kota Jakarta Selatan untuk membuat sistem antisipasi urbanisasi besar-besaran yang masuk ke wilayah Jakarta Selatan, pascaarus mudik Lebaran.

Menurut dia, hal tersebut harus dilakukan agar tidak menambah beban baru Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, yang saat ini sedang giat melakukan penataan dan penertiban.

"Kalau ada dari Jakarta arus mudik, pasti ada arus balik. Apa iya ada 6,5 juta orang Jakarta mudik, jumlah arus baliknya sama, ya pasti lebih. Dinas Kependudukan Jakarta Selatan harus menyurvei dan mempunyai sistem untuk bisa mengantisipasi ini," kata Djarot dalam acara koordinasi terkait penataan kota, trotoar, dan urbanisasi di Kantor Walikota Jakarta Selatan, Jumat (24/7/2015).

Djarot mengatakan, urbanisasi masyarakat dari daerah-daerah‎ kecil ke Jakarta selalu berlangsung besar-besaran setelah Idulfitri. Masalahnya adalah, masyarakat yang tidak memiliki keterampilan dan hanya mengandalkan niat ingin sukses semata di Jakarta, yang tidak menutup kemungkinan juga menimbulkan masalah-masalah hukum baru.

‎"Jakarta ini dilihat maju bagi orang-orang daerah. Kacaunya, mereka tidak mendapatkan cerita yang susah-susah dari yang sudah di Jakarta. Masalahnya juga lebih banyak yang datang tidak punya keahlian, lebih banyak kerja nonformal," ucap Djarot.

"Akibatnya akan semakin banyak pengangguran (baru), dan kalau sudah pengangguran lama itu dekat dengan syaitonirrojim (setan), karena bisa menimbulkan kriminalitas," sambung dia.

Oleh karena itu, Djarot menekankan,‎ untuk arus balik tahun ini pihaknya tidak ingin melihat menjamurnya permukiman liar yang diisi oleh wajah baru.

"Saya tidak mau nanti ada PKL dan permukiman (liar) baru usai arus balik, karena di situ akan diisi orang-orang yang tidak punya keterampilan di Jakarta. Saya ingin Jakarta Selatan menjadi kota nomor 1 di Indonesia ketertibannya," tandas Djarot. (Mvi/Sss)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya