Uji Pasar Pertalite Selama 2 Bulan

Pertalite adalah varian produk bahan bakar gasoline yang diformulasikan untuk konsumen yang menghendaki pembakaran yang lebih baik.

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 24 Jul 2015, 11:32 WIB
Direktur Pemasaran Pertamina, Ahmad Bambang (Kanan) dan SVP Fuel Marketing Pertamina, Muhamad Iskandar (Kiri) saat mengecek handle bensin Pertalite di SPBU, Kawasan Abdul Muis, Jakarta, Kamis (23/7/2015). (Liputan6.com/JohanTallo)

Liputan6.com, Jakarta - PT Pertamina (Persero) resmi melakukan uji pasar produk baru Bahan Bakar Minyak (BBM) dengan nama Pertalite. Uji pasar akan dilakukan selama dua bulan.

Direktur Pemasaran dan Niaga Pertamina, Ahmad Bambang mengatakan, uji pasar varian produk gasoline non subsidi Pertalite dilakukan pada 101 Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) yang tersebar di tiga kota, yaitu Jakarta, Bandung, dan Surabaya.

"Pertalite adalah varian baru dari produk gasoline non subsidi Pertamina yang diharapkan dapat memberikan lebih banyak pilihan kepada konsumen,” kata Bambang, saat melucurkan uji coba pasar Pertalite, di SPBU 31.10202, Jalan Abdul Muis Jakarta Pusat Jumat (24/7/2015).

Menurutnya, setelah melalui berbagai tahapan pengujian secara teknis dan perizinan dari pemerintah, langkah selanjutnya Pertamina melakukan uji pasar dalam dua bulan ke depan untuk mengetahui seberapa jauh respons pasar dan konsumen di Tanah Air terhadap Pertalite.

“Tahapan uji pasar ini sangat penting bagi Pertamina untuk mengetahui animo masyarakat terhadap Pertalite," ungkapnya.
Bambang mengungkapkan Pertalite merupakan varian produk bahan bakar gasoline yang diformulasikan Pertamina untuk konsumen yang menghendaki bahan bakar pembakaran yang lebih baik, dengan harga terjangkau. Langkah ini juga terinspirasi oleh perkembangan teknologi kendaraan bermotor di Indonesia.

Pertalite, memiliki level research octane number (RON) 90, Pertalite membuat pembakaran pada mesin kendaraan dengan teknologi terkini lebih baik dibandingkan dengan Premium yang memiliki RON 88. Pertalite sesuai untuk digunakan kendaraan bermotor roda dua hingga kendaraan multi purpose vehicle ukuran menengah.

Ahmad  melanjutkan, jumlah SPBU yang menjual Pertalite mengalami revisi. Bambang mengaku awalnya, Pertamina akan menjual BBM ini di 103 SPBU.

Namun karena masih ada yang belum siap akibat masih melayani kendaraan saat arus balik, maka SPBU yang ditunjuk menyalurkan Pertalite untuk tahap awal baru 101 lokasi.

"Sekarang paling siap 101 yang dua mundur seminggu nanti ditambah karena arus mudik berjalan, kalau benahi SPBU ganggu arus mudik," jelas dia.

Pertamina (Persero) mengincar konsumen Premium untuk beralih menggunakan produk Bahan Bakar Minyak (BBM) baru Pertalite.

Menurut dia, saat harga Pertamax dan Premium beda tipis, konsumen Premium dipastikan akan beralih menggunakan Pertamax. Namun ketika perbedaan harga kembali menjauh, konsumen tersebut tetap menggunakan Pertamax.

Sebelumnya, Vice President Communication Pertamina, Wianda Pusponegoro mengungkapkan, Pertalite dibandrol di level Rp 8.400 per liter. Harga tersebut merupakan harga promo yang diberikan Pertamina saat peluncuran Pertalite. "Harga promo Rp 8.400 per liter," kata dia.

Menurut Wianda, harga tersebut diberikan agar masyarakat bisa menjangkau BBM yang kualitasnya lebih baik dari Premium tersebut. "Masyarakat bisa rasakan apa yang ditawarkan," ungkap dia. (Pew/Gdn)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya